بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم

Berkongsi segala ilmu dengan harapan agar dapat bersama memperjuangkan cita-cita murni sebagai masyarakat yang bermaruah dan beretika selaras dengan ajaran ISLAM.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Friday 18 November 2011

Menjauhkan diri dari kejahatan

    Perjuangan melawan hawa nafsu adalah pertempuran yang terbesar bagi seorang muslim. Mereka harus memgatasi emosi dan keinginannya, yang mana yang dapat diterima dan yang mana yang tidak dapat diterima. Ia harus melawan dorongan nafsu dalam jiwanya, seperti keegoisan, iri hati, sombong, dan serakah.
Jiwa kita mempunyai kecenderungan untuk menyenangi hasrat dan keinginan yang sia-sia. Mereka membisikan kepada kita bahwa kita akan merasa puas ketika kita memperoleh harta lebih dan mendapatkan status yang lebih tinggi dalam masyarakat .
Walaupun demikian, semua kesenangan ini tidak pernah memuaskan orang-orang yang beriman dalam erti yang sebenarnya. Semakin banyak harta yang kita miliki, semakin besar keinginan untuk memiliki yang lebih banyak lagi. Dengan beragam cara, jiwa kita mengarahkan kita agar berbuat seperti halnya binatang buas yang tidak pernah rasa puas .
Jiwa kita akan merasa puas jika menyerahkan diri kita sepenuhnya hanya kepada Allah , tidak kepada hawa nafsu yang rendah. Kita diciptakan untuk menyembah Allah , “... ingatlah , hanya hanya dengan mengingatkan Allahlah hati kita menjadi tenteram .” (QS Ar-Ra’d , 13 : 28) . Tidal ada lagi yang dapat memberikan ketenangan dan kepuasan pada diri setiap muslim selain itu .
   Itulah sebabnya , orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya memiliki kepuasan jiwa . Hal ini terjadi kerana mereka menjauhkan diri dari kejahatan , melawan nafsu jiwa mereka , dan berbakti diri hanya kepada Allah.
 
  Sekembalinya dari peperangan Badar, Rasulullah SAW mengejutkan para sahabat dengan kenyataan baginda yang bermaksud: " Kita baru keluar dari jihad yang kecil kepada jihad yang lebih besar".

~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

2 comments:

Anonymous said...

Di dalam kehidupan ini, insan bertarung dengan dirinya sendiri.Adakala ia menang, adakalanya ia kecundang atau ia tetap dalam pertarungan yang berterusan, sehinggalah ajal maut menjemput. Nafsu itu ada baik dan ada jahat.

Bahagian-bahagian nafsu:
1. Nafsu mutmainnah : nafsu yang sempurna, yang menyuruh melakukan perkara kebaikan.
2. Nafsu lawwamah : nafsu yang sentiasa ada dalam diri, kadangkala bersifat baik, kadangkala bersifat buruk.
3. Nafsu amarah : nafsu yang paling tercela, sentiasa menuntut syahwat dan keburukan.

Sendi-sendi kekuatan dalam memerangi nafsu:
Hati : Hati menjadi benteng yang kuat dalam memerangi nafsu. Sekiranya hati hidup, lembut, bersih, cekal dan selaku mengingati Allah.
Akal : Akal adalah ciptaan Allah yang dapat melihat, mempunyai daya memahami sesuatu, mampu membezakan yang haq dan batil, dan dapat menyimpan sesuatu fahaman dari ilmu-ilmunya. Dengan ilmu itu ia dapat menghampirkan diri dengan Allah, mengetahui keagungan Allah serta kekuatanNya.

Diantara cara-cara menundukkan nafsu adalah melalui puasa itu sendiri. Puasa juga mampu mengurangkan syahwat. Antara lain cara melawan hawa nafsu adalah:
- bertaubat : "Sebaik-baik orang yang membuat salah adalah orang yang bertaubat".
- tazkiyah : Inner-self purification. Membersihkan hati.
- muhasabah diri : merenung kembali dosa-dosa yang telah dilakukan.
- muraqobah : mengabdi diri kepada Allah contohnya dengan selalu mengingati mati.

fakerien said...

aling senang adalah zikrullah dan sesambil zikir sesambil mengingat akan kebesaran Allah...mudah-mudahan kita sama2 dpt berjuang melawan nafsu kita.