بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم

Berkongsi segala ilmu dengan harapan agar dapat bersama memperjuangkan cita-cita murni sebagai masyarakat yang bermaruah dan beretika selaras dengan ajaran ISLAM.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Wednesday 30 November 2011

Kekuasaan Allah Menembus Ruang dan Waktu


    Situasi yang dikisahkan dalam ayat berikut merupakan bukti bahwa waktu sebenarnya merupakan persepsi psikologi .
   Seperti orang yang melawati sebuah dusun yang sudah runtuh sampai keatap-atapnya , ia berkata, “oh, bagaimana Allah menghidupkan semua ini setelah mati?” lalu Allah membuat orang itu mati selama 100 tahun kemudian membangkitkan kembal . Allah berfirman sebagai berikut
  “Tidak, bahkan seratus tahun, maka lihatlah makananmu dan minumanmu, tidak rosak. Tetapi lihatlah keldaimu, dan akan kami jadikan engkau suatu tanda bagi manusia, dan lihatlah tulang-belulang itu bagaimana kami menyusunny kembali, kemudian kami membalutnya dengan daging. Maka setelah jelas kepadanya ia pun berkata, ‘ Aku tahu bahwa Allah berkuasa atas segalannya. ” (QS Al-Baqarah , 2 : 259)          
   Ayat di atas jelas menekankan bahwa Allah, Yang Menciptakan Waktu , tidak dibatasi oleh waktu. Sebaliknya, manusia dibatasi oleh waktu, yang ditakdirkan Allah. Seperti dalam ayat itu, manusia bahkan tidak mampu mengetahui berapa lama ia tertidur.


~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

Tuesday 29 November 2011

Allah Mencabut Kekuatan Orang-orang yang Tidak Menaati Rasul


   Kisah tentang thalut dan bala tenteranya yang diceritakan dalam Al-Quran merupakan peringatan lain, yang sangat menekankan pentingnya menaati Rasulullah. Sebagaimana diceritakan dalam Al-Quran, ketika thalut memberangkatkan pasukannya untuk melawan musuh , ia memperingatkan pasukannya agar jangan minum air sungai yang akan diseberangi (lihat QS Al-Baqarah , 2 : 249) .
   Orang-orang yang tidak menaati perintah thalut menjadi lemah , sedangkan orang-orang yang menaati thalut diberi kekuatan oleh Allah, dan atas kehendak-Nya, mereka dapat mengalahkan musuh meskipun jumlah mereka lebih sedikit. Ini merupakan rahsia yang diungkapkan Allah dalam Al-Quran kepada manusia. Kekuatan, kemenangan, dan keunggulan tidak bergantung pada kekayaan materi, kedudukan yang kukuh, jumlah yang banyak atau kekuatan jasmani.
    Barang siapa yang menjalankan perintah Allah, menaati Dia dan Rasul-Nya, Allah menjadikan mereka lebih kuat dibanding dengan semuanya, dan Allah akan memberikan pahala kepada mereka dengan kurnia yang sangat banyak seperti hikmah, kebaikan, kenikmatan, dan kekayaan.

~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

Monday 28 November 2011

Berperang di Jalan Allah

Orang-orang beriman menjual jiwa dan hartanya kepada Allah dan tidak ada lagi hak baginya. Seluruh hidupnya dibaktikan di jalan yang Allah perintahkan. Jika Allah mengurniakan mereka, mereka akan bersyukur. Jika mereka diperintahkan berjihad di jalan-Nya, mereka tidak merasa ragu sedikit pun, bahkan jika mereka mengetahui bahwa mereka sedang menuju kematian.

   Orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya tidak akan lalai pada kepuasan peribadi dan tidak ada sesuatu pun di bumi ini yang dapat mencegahnya dari berjihad di jalan Allah .

   Mereka mampu meninggalkan keindahan nikmat Allah dan menyerahkan jiwa mereka tanpa ragu-ragu . Sebaliknya , orang-orang ingkar tidak akan menjual harta dan jiwa mereka kepada Allah . Kekurangan iman seperti ini akan dicatat dan dibalas dalam kehidupan mendatang .
  “Katakanlah, ‘jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri , kaum keluargamu , harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khuatiri kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah  dan Rasul-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. ‘Dan Allah tidak memberikan petunjuk kepada orang-orang fasik .”
   Keimanan yang sangat kuat pada diri para sahabat nabi muhammad saw membuat mereka tidak pernah menolak pertempuran ; sebaliknya , beberapa di antara mereka ada yang berurai air mata ketika mereka tidak berkesempatan berjihad bersama rasulullah saw . Pada ayat berikut , Allah menjelaskan berbezaan antara orang-orang yang ikhlas san yang setengah hati .
   “Tiada dosa (lantaran tidak pergi berjihad) atas orang-orang yang lemah , atas orang-orang yang sakit , dan atas orang-orang yang tidak memperoleh apa yang mereka nafkahkan , apabila mereka berlaku ikhlas kepada Allah dan rasul-Nya . Tidak ada jalan sedikit pun untuk menyalahkan orang-orang yang berbuat baik...” (QS At-Taubah , 9 : 91-93) .
~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

Sunday 27 November 2011

Esensi Solat


     Solat sangatlah penting kerana iaa merupakan pernyataan lahiriah seseorang menjadi muslim. Akan tetapi, Al-Quran menerangkan jenis solat yang tidak disukai iaitu yang tanpa keihklasan sebaimana diterangkan dalam QS Al-Ma’un , 107 : 4-6 .
     Hal ini menunjukan bahwa yang membuat solat kita menjadi sah bukanlah gerakannya, seperti rukuk dan sujud , melainkan tujuan serta apa yang difikirkan pada saat solat. Beberapa orang melakukan solat hanya untuk menunjukan kepada yang lain tentang “kemusliman” mereka, bukan untuk meraih keredhaan Allah. Sesungguhnya , mereka melakukan hal yang di luar batas .
    Yang membuat solat kita diterima adalah kesedaran kita bersujud di hadapan Allah hanya untuk menyatakan penyerahan diri kita kepada-Nya. Itulah sebabnya, Allah memerintahkan orang-orang beriman “berdirilah kerana Allah (dalam solatmu) dengan khusyuk .” (QS Al-Baqarah , 2 : 238).
    Ayat lain menggambarkan orang-orang beriman sebagai, “orang-orang yang khusyuk dalam solatnya ” (QS Al-Mu’minun , 23 : 2) . Kekhusyukan pada ayat ini bererti mengalami rasa takut disertai rasa hormat serta kekaguman yang mendalam .

~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

Saturday 26 November 2011

Musuh-musuh Tauhid

Syaitan dari jenis manusia dan jin.
Firman Allah SWT maksudnya: “ Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh, iaitu syaitan-syaitan dari jenis manusia dan dari jenis jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu manusia. Jikalau Tuhanmu menghendaki, nescaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.” (Al-An’am, 112).

Orang-orang Musyrik.
Orang-orang musyrikin adalah tergolong kepada orang-orang yang memusuhi tauhid. Orang-orang musyrik yang mengakui tauhid rububiyah, mereka mengingkari tauhid uluhiyah di dalam berdoa kepada Allah SWT. Firman Allah SWT maksudnya: “ Dan mereka hairan kerana mereka kedatangan seorang pemberi peringatan (rasul) dari golongan mereka; dan orang-orang kafir berkata: “ Ini adalah seorang ahli sihir yang banyak berdusta. Mengapa ia menjadi tuhan-tuhan itu Tuhan Yang Satu saja? Sesungguhnya ini benar-benar suatu hal yang sangat menghairankan.” (Shaad,4-5).

Sifat orang-orang musyrik jika mereka mendengar dakwah dan seruan untuk meng-Esa-kan Allah, maka hati mereka merasa kesal bahkan mereka melarikan diri. Manakala bila mendengar ajakan untuk buat syirik, mereka senang dan mengerjakannya. Firman Allah SWT maksudnya; “ Dan apabila hanya nama Allah saja yang disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati.”( Az Zumar, 45).

Orang-orang Kafir
Mereka menutup hati mereka untuk menerima dakwah tauhid. Mereka ingkar seruan para Rasul bahkan mereka menghina para pendakwah yang mengajak kepada Islam. Mereka juga berusaha mencegah umat yang menerima dakwah tauhid serta mengajak mereka lari daripada ajaran tauhid itu. Bila diajak berdoa dan berbuat baik pada jalan Allah, mereka mengingkarinya. Tapi bila mendengar ajakan untuk berdoa kepada selain Allah, mereka lebih khusyuk dan bersenang hati. Firman Allah SWT maksudnya: “Yang demikian itu adalah kerana kamu kafir apabila Allah saja di sembah. Dan kamu percaya apabila Allah dipersekutukan. Maka putusan(sekarang ini) adalah pada Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (Al Mukmin, 12).


~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

Kematian dan Hidup setelah Mati


Ada orang yang menganggap bahwa kematian adalah akhir segalanya. Padahal kematian hanyalah jambatan antara kehidupan di dunia dengan hidup di akhirat. Kematian seolah pintu gerbang kehidupan setelah mati .
Di seberang pintu gerbang ini , iaitu kehidupan di akhirat, kita akan memasuki syurga atau nereka tergantung pada iman kita yang murni pada keesaan Allah dan redha Allah atas amal perbuatan kita di dunia ini .
Kematian hanyalah akhir dari suatu jangka waktu. Kematian sama dengan membunyikan loceng di sekolah, yang menadakan berakhirnya ujian. Allah memberikan jangka waktu yang berbeza untuk menguji setiap manusia. Ada yang diberkan waktu tiga puluh tahun , ada pula yang menikmati hidup selama seratus tahun. Seperti halnya Allah memutuskan tanggal lahir kita, yang merupakan awal ujian kita, Allah memutuskan pula waktu berakhirnya jangka waktu tersebut . Dengan kata lain , hanya Allah yang tahu pada umur berapa kamu akan meninggal .

    Bagaimana seharusnya kita memikirkan kematian ?
           
   Kematian, iaitu berakhirnya masa ujian kita di dunia ini, adalah sumber kebahagiaan dan kenikmatan bagi orang beriman. Orang beriman mengetahui bahwa kematian pasti bukanlah perpisahan abadi, dan bahwa seseorang yang meniggal hanya sekadar menyelesaikan masa ujian di dunia ini. Dia tahu bahwa di akhirat, Allah akan mengumpulkan kaum muslimin yang hidup menurut perintah-Nya dan memberikan mereka balasan syurga .
   Kesimpulannya kematian bukanlah akhir, melainkan sebuah gerbang yang mengantar kita menuju akhirat . Kehidupan di akhirat adalah kehidupan sesungguhnya yang akan abadi , dan kita perlu bersiap-siap untuk itu .
Dalam dunia ini, tujuan terpenting manusia haruslah untuk mencintai Allah dan mendapatkan redha-Nya. Hal ini kerana Allah, Yang Maha Penyayang, mencintai kita dan melindungi kita di segala waktu. Salah satu ayat Al-Qurn, yang menyebutkan perkataan salah seorang nabi, berbunyi : “Tuhanku adalah pelindung segalanya .” (QS Hud , 11 : 57)

~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

Friday 25 November 2011

Cinta dan hak


Dalam hubungan-hubungan yang sifatnya duniawi orang-orang sentiasa memperhitungkan adanya kemungkinan berakhirnya persahabatan mereka. Dengan demikian, mereka pun menghindari untuk menunjukkan sifat ketulusan yang nantinya dapat membuat mereka merasa malu bila kelak keramah-tamahan ini telah berakhir.
Di lain pihak, bagi orang-orang beriman, mereka memiliki ketulusan dan tidak pernah bersikap pura-pura. Seseorang yang berniat untuk bersama-sama dengan orang lain untuk selama-lamanya adalah seorang yang telah memiliki komitmen untuk menunjukkan kesetiaan, cinta, dan persahabatan yang tiada putus-putusnya.
Karateristik istimewa mengenai cinta dan persahabatan dari orang-orang beriman ini, iaitu kesediaan untuk bersama-sama selama-lamanya, membuat mereka dapat memperoleh kebahagiaan yang besar dari kasih sayang yang mereka alami serta kegembiraan kerana punya harapan untuk berada bersama-sama dengan orang-orang yang dicintai di syurga nanti. Ini juga merupakan kesenangan kerana adanya kepastian sehingga mereka akan bersikap setia kepada orang-orang yang dicintai selama-lamanya.
~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

Thursday 24 November 2011

Allah Mengetahui Sumpah yang Dusta


“Dan janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebaikan, bertakwa, dan menciptakan kedamaian di antara manusia. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui. ” (QS Al-Baqarah , 2 : 224)
Al-Quran menceritakan berbagai contoh keadaan orang-orang yang sangat cemas akan kehidupan dan harta mereka. Dengan demikian, mereka kehilangan keikhlasannya dan tidak sanggup meraih redha Allah.
Ketika Rasulullah saw mengajak orang-orang untuk berjihad dengan diri mereka demi kepentingan Allah, beberapa di antara mereka mengatakan, “jika kami sanggup tentulah kami berangkat bersama-samamu,” (QS At-Taubah , 9 : 42 ), sedangkan yang lainnya berkata “janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini” (QS At-Taubah , 9 : 81) .
Oleh kerana itu , mereka melibihkan diri mereka sendiri dengan menguraikan alsan-alsan selanjutnya. Sambil mencari-cari alasan sebahagian mereka pergi keluar dengan melafaskan sumpah atas nama Allah untuk menunjukan bahwa mereka mengatakan sesungguhnya.
Akan tetapi, Allah menegaskan bahwa Dia mengetahui kebohongan yang mereka lakukan. Mereka telah memberikan janji mereka kepada hukuman atas ketidakikhlasannya lihat (QS At-Taubah , 9 : 88)

~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

Tuesday 22 November 2011

Berperang Dalam Islam


Orang-orang yang beriman memiliki kesedaran atas tanggungjawab , pasti merasa adanya hasrat dan keinginan yang sangat besar untuk menyelamatkan orang-orang yang tertindas hanya kerana mereka beriman kepada Allah. Mereka memiliki nurani dan pemahaman yang tepat tentang keadilan. Mereka pun tidak pernah akan membiarkan adanya penindasan terhadap orang-orang yang tidak bersalah. Mereka juga memberikan sokongan secara moral dan material. Untuk tujuan inilah gairah dan semangat mereka memberikan keberanian dan kekuatan yang sangat besar kepada mereka.
Allah juga meminta tanggungjawab kepada orang-orang beriman untuk memerangi kemungkaran dan mencegahnya. Hal ini menambahkan semangat mereka. Memerangi kemungkaran, menghapuskan tirani dari muka bumi, dan mewujudkan perdamaian serta kesejahteraan termasuk di antara perbuatan-perbuatan yang paling mulia dan luhur bagi kemanusian .
  “Maka setelah mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, kami selamatkan orang-orang yang melarang orang berbuat jahat dan kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik .” Lihat (QS Al-A’raf , 7 : 165).

~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

Monday 21 November 2011

Mengorbankan harta untuk keredhaan Allah SWT


“meraka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, “Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin, dan orang yang dalam perjalanan.” Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.”( QS Al-Baqarah, 2 :215).
Orang-orang beriman adalah mereka yang menjadikan redha Allah sebagai tujuan tertinggi dalam kehidupan mereka dan berusaha keras untuk mencapai tujuan tersebut.
Dalam Al-Quran Allah menyebut mereka orang-orang yang berjuang dengan harta dan jiwa mereka di jalan-Nya. Kerana mereka telah mengabadikan hidup mereka untuk Allah dan bersedia mengorbankan segala sesuatu yang mereka miliki, harta dan lain-lainnya, untuk mencari redha Allah dan mendapatkan syurga-Nya. Orang-orang beriman punya sifat-sifat penting yang memungkinkan mereka untuk menyibukkan diri. Dalam keadaan yang sangat berat sekalipun, mereka mengucapkan Hasbunallah (cukuplah bagiku Allah). Mereka mendambakan keredhaan Allah.
Ghairah yang dihasilkan oleh iman merupakan kekuatan yang dapat meningkatkan kemampuan fizik dan mental sehingga dia dapat menjalani setiap saat dalam kehidupannya dengan sangat baik dan produktif. Semangat yang tumbuh kerana kecintaan kepada Allah ini memberikan kekuatan spiritual, kekuatan dan daya tahan yang besar, serta kemahuan dan keberanian yang tinggi.

~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

Sunday 20 November 2011

Mereka yang imannya tidak sungguh-sungguh.


Orang-orang semacam ini umumnya tingal di tengah-tengah kaum muslimin. Penampilan, gaya hidup, dan sebagian perilaku mereka menyerupai orang-orang beriman. Namun, sesungguhnya orang-orang ini tidaklah benar-benar seperti mereka kerana perwatakan yang paling istimewa dari orang-orang beriman adalah keikhlasan mereka dalam beribadah kepada Allah, sementara orang-orang ini tidak memiliki keimanan yang kuat di dalam hati mereka. Sekalipun mereka menyatakan keimanan, mereka bukanlah orang-orang beriman sesungguhnya (QS Al-Baqarag,2 :8-9).
Apa yang mereka nyatakan sangat berbeza dengan apa yang disembunyikan di dalam hati mereka, ini kerana “penyakit” yang ada dalam hati mereka. “Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakit itu; dan mereka mendapat azab yang pedih, kerana mereka berdusta.” (QS Al-Baqarah, 2: 10).
Hati yang berpenyakit menyebabkan pemiliknya tidak dapat memahami agama secara benar dan mengamalkannya di dalam kehidupan. Sekalipun ia menyaksikan tanda-tanda kewujudan Allah secara terang benderang, ia tidak dapat menundukkan hatinya kepadaNya, dan tidak dapat mencermati batasan-batasanNya.

~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

Waspada terhadap musuh Allah

   Kondisi-kondisi di sekeliling para Nabi dan pengikut-pengikut mereka dalam kurun perjuangan mereka menghadapi kepungan kaum musyrikin dan jahiliah telah mengharuskan para utusan Allah itu untuk meningkatkan kewaspadaan .
Tekad kuat untuk hidup sesuai dengan kaedah prinsip islam seraya menyebarkan pesan Allah, betapa pun telah direspon dengan sikap permusuhan dan kekerasan masyarakat sekitar. Dalam banyak hal, sikap memusuhi itu bahkan menjurus kepada usaha-usaha untuk membunuh sejumlah Nabi . 
Kaum beriman berkeyakinan bahwa segala sesuatu terjadi atas kehandak Allah. Kalau mereka diserang, mereka yakin ada hikmah yang terselit didalamnya, sebab Al-Quran menegaskan adanya kebaikan pada tiap peristiwa. Oleh kerana itu, orang beriman yang tidak takut pada siapa atau apa pun selain dari Allah, menempuh cara-cara rasional dan meningkatkan kewaspadaan untuk meninggalkan rencana musuh terhadap mereka. Salah satu wujud kewaspadaan itu adalah membangunkan perbentengan kukuh dan aman disekeliling tempat tinggal dan kota mereka .

~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

Friday 18 November 2011

JIHAD

Wajiblah bagi orang yg menjalani tariket sufiah selain daripada amalan wirid, melancarkan jihad dari empat penjuru dengan cara ihad yang paling berkesan iaitu:

1.Jihad Badan
2.Jihad Nafsu
3.Jihad Syaitan
4. Jihad dari Pengaulan Manusia.

Jihad Badan
Jihad badan ialah dengan memutuskan barang-barang keperluan badan iaitu dengan mensedikitkan makan minum, pakaian dan tidur. Kalau semua keperluan2 itu diberi melebihi atau diberi sepuas-puasnya tentulah akan mendatangkan gelap pekat atau zulmat kepada hati (ruh) orang itu. Janganlah mengambil makan minum melainkan sekadar menguatkan badan untuk beribadat dan taatkan Allah. Janganlah memakai pakaian melainkan sekadar menutup aurat dan memelihara keburukan badan. Janganlah tidur melainkan sekadar memulangkan kecergasan supaya dapat beribadat dan mentaati Allah. Demikianlah juga kaki tidak akan melangkah berjalan melainkan sekira-kira boleh menolong pada jalan Allah dan tidak mengikut orang melainkan kepada orang yang boleh menolong mencapai cita-citanya (sampai kepada Allah). Pendek kata, segala gerak-geri badan tidak bekerja melainkan kerana Allah untuk Allah bukan kerana hendak memberi kepuasan kepada tuntutan hawa- nafsu.


Jihad Nafsu
Jihad nafsu ialah dengan memutuskan kebiasaan2 adat nafsu berahi dan segala keinginannya. Dan jalan yang paling berkesan untk mencegah nafsu ini ialah dengan mengerjakan segala apa2 yg dibenci oleh nafsu dan menjauhkan segala perkara kesukaan nafsu. Misalnya, kalau nafsu benci kepada ibadat hendaklah menguatkan ibadat kuat-kuat, kalau nafsu sukakan pakaian yang lawa-lawa hendaklah memakai yang buruk-buruk dan bertampung-tampung, kalau nafsu malu untuk meminta sedekah hendaklah pergi meminta sedekah di khalayak ramai. Demikianlah kiaslah lain-lain misal lagi supaya tabiat-tabiat nafsu itu terlukah sendiri. Dan sebesar-besar perkara kesukaan nafsu ialah kasih kepada kemegahan, kekayaan, dunia dan gadis cantik lawa.


Jihan Syaitan


Jihad syaitan ialah dengan memasyghulkan atau membimbingkan hati mengingati Allah dan mengikiskan segala godaan syaitan dari lubuk hati dengan memperbanyakkan zikir, sama ada zikir lidah atau zikir hati dalam setiap detik jantung. Syaitan itu musuh yang melupakan hati kepada Allah dan penawar yang paling mujarab untuk menghapus musuh itu ialah zikir mengingati Allah. Firman Allah S.W.T:
Maksudnya, sesungguhnya syaitan itu musuh kamu maka hendaklah kamu jadikan dia perseteruan ( jangan buat kawan), iaitu dengan memperbanyakkan zikir mengingati Allah. Allah laksana gembala bagi syaitan manakala syaitan pula laksana anjing Allah, kiranya orang tidak mengenal gembala dan ia lalai pula daripada meminta pertolongan gembala maka sudah tentu keselamatannya akan terancam oleh anjing Allah itu tetapi kalau ia sudah berkenal baik dengan gembala itu dan selalu ia meminta pertolongan sudah tentu ia akan aman daripada bahaya ancaman anjing Allah itu.


Jihad dari Pengaulan Manusia
Pengaulan dengan orang ramai atau bermasygul dan membimbing dengan manusia banyak adalah sebesar-besar batu penghalang untuk mencapai makrifat dengan Allah S.W.T. Ini adalah permulaan bagi orang yang hendak menjalani suluk atau bagi orang-orang yang mula-mula hendak memasuki tariket sufiah dan belum lagi ia sampai kepada maqam yang sempurna. Demikianlah halnya biasa berlaku bagi orang-orang awam sufi yang sedang melatih diri untuk berjihad melawan nafsu dan godaan syaitan (mujahadah).
Adapun orang yang sudah matang dengan kesucian nafsunya dan sudah mencapai maqam “ al- kamil” maka tiada halangan kepadanya mencebur diri dalam pengaulan sosial dengan orang banyak malah adalah menjadi kewajiban kepadanya menerjunkan diri dalam pengaulan sosial untuk membimbing masyarakat kearah jalan benar.
      Lihatlah sahabat-sahabat Nabi umpama Abu Bakar, Umar, Usman, dan Ali dan pula iman-iman besar umpama Al-Syafii, Al-Ghazali, Al Syaikh Abdur Kadir Al-Jailani dan lain-lain lagi semuanya adalah orang-orang wali yang mempunyai sifat -sifat peribadi sufiah yang tetap tinggi belaka dan mereka semuanya adalah manusia kamil dan pekerjaan mereka semuanya adalah untuk masyarakat jalan yang diredai Allah.
Demikian juga halnya sekalian Nabi, Nabi Muhammad, Sulaiman, Musa, Ibrahim, dan lain-lain lagi adalah manusia kamil dan tak menjadi halangan kepada mereka bahkan tak mencacatkan mereka masuk dalam gelanggang pengaulan sosial dan mereka menyampaikan seruan ugama sebagai tugas waiib mereka untuk membentuk masyarakat ke jalan luhur.
(Petikan dari Kitab “MENGENAL DIRI DAN WALI ALLAH, karangan Al-Ustaz Mustapha Mohamed Al-Jiasi Al-Ahmadi, halaman 96-98).


~ Barakallah ~

Menjauhkan diri dari kejahatan

    Perjuangan melawan hawa nafsu adalah pertempuran yang terbesar bagi seorang muslim. Mereka harus memgatasi emosi dan keinginannya, yang mana yang dapat diterima dan yang mana yang tidak dapat diterima. Ia harus melawan dorongan nafsu dalam jiwanya, seperti keegoisan, iri hati, sombong, dan serakah.
Jiwa kita mempunyai kecenderungan untuk menyenangi hasrat dan keinginan yang sia-sia. Mereka membisikan kepada kita bahwa kita akan merasa puas ketika kita memperoleh harta lebih dan mendapatkan status yang lebih tinggi dalam masyarakat .
Walaupun demikian, semua kesenangan ini tidak pernah memuaskan orang-orang yang beriman dalam erti yang sebenarnya. Semakin banyak harta yang kita miliki, semakin besar keinginan untuk memiliki yang lebih banyak lagi. Dengan beragam cara, jiwa kita mengarahkan kita agar berbuat seperti halnya binatang buas yang tidak pernah rasa puas .
Jiwa kita akan merasa puas jika menyerahkan diri kita sepenuhnya hanya kepada Allah , tidak kepada hawa nafsu yang rendah. Kita diciptakan untuk menyembah Allah , “... ingatlah , hanya hanya dengan mengingatkan Allahlah hati kita menjadi tenteram .” (QS Ar-Ra’d , 13 : 28) . Tidal ada lagi yang dapat memberikan ketenangan dan kepuasan pada diri setiap muslim selain itu .
   Itulah sebabnya , orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya memiliki kepuasan jiwa . Hal ini terjadi kerana mereka menjauhkan diri dari kejahatan , melawan nafsu jiwa mereka , dan berbakti diri hanya kepada Allah.
 
  Sekembalinya dari peperangan Badar, Rasulullah SAW mengejutkan para sahabat dengan kenyataan baginda yang bermaksud: " Kita baru keluar dari jihad yang kecil kepada jihad yang lebih besar".

~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

Wednesday 16 November 2011

Menyakini Kebaikan dalam Segala Sesuatu


Jika dalam aspek kehidupan anda menghabiskan hidup dengan berserah diri kepada Allah, kemudian menyedari kebaikan dalam segala hal, serta sedar akan kesempurnaan dalam setiap rencana Allah, anda dapat memastikan bahawa hasil akhir anda akan baik.
Hal itu kerana di saat kematiannya, manusia dihadapakan pada dua pilihan. Jika yang satu telah dijalankan dengan nilai-nilai yang dinyatakan oleh Allah, ia akan mendapatkan keselamatan abadi. Jika tidak, ia akan menderita kesengsaraan tak berujung. Akhlak yang Allah meminta kita untuk melaksanakannya adalah berupa rasa syukur terhadap-Nya.
Menerima apa pun yang menimpa kita dan menyakini bahwa ada kebaikan dalam setiap kejadian, bukanlah hal yang mustahil untuk dilakukan. Seseorang hanya perlu mengenal Tuhan-Nya Pencipta alam semesta dan peristiwa apa pun yang terjadi di dalamnya serta bersyukur atas semua itu.
Dengan menyakini hal ini, kita akan memiliki pandangan yang lebih baik. Dengan kata lain, seseorang akan berupaya untuk melihat kebaikan dalam segala sesuatu yang didengarnya, dilihatnya, dan menimpanya. Dalam setiap fase kehidupannya, ia akan memahami kehidupan ini secara benar dan tepat. Ia dapat membuat keputusan yang benar antara apa-apa yang ditawarkan kepadanya. Dalam Al-Quran digambarkan, “sesungguhnya, Kami telah menunjukkan jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang kafir.”(QS Al-Insan, 76: 3) kehendak manusia dan kehendak Allah mencapai hasil akhir yang mulia, iaitu kehidupan abadi di syurga.

~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

Tuesday 15 November 2011

Tipu Daya Syaitan

Tingkat kemerosotan kesedaran orang-orang yang menjadi pengikut sistem dajal itu kejam, kerana sepenuhnya mengabaikan nurani kemanusiaan, sehingga kehilangan kemampuan untuk membezakan yang benar dan yang salah.
Orang seperti itu tidak menganggap penting kerugian yang mungkin disebabkan oleh tanggapannya terhadap suatu keadaan, dan tidak punya keraguan untuk bertindak lalim. Dia telah benar-benar terbawa dalam kebohongan dajal, dan mulai mengira bahwa hitam adalah putih dan putih adalah hitam. Keadaan orang yang demikian itu digambarkan dalam ayat.
“dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami adalah tuli, bisu, dan berada dalam gelap gelita. Barang siapa dikehendaki Allah (dalam kesesatan), nescaya disesatkannya. Dan barangsiapa dikehendaki Allah (untuk diberi petunjuk), nescaya dia menjadikannya berada diatas jalan yang lurus.” (Qs Al- an’am, 6:39).
Allah juga telah mengungkapkan bahwa orang-orang yang kejam ini, yang bekerjasama dengan syaitan, dan mencuba mengekalkan jalan fikiran syaitan di dunia akan mendapat balasan setimpal pada hari kemudian.
Gambaran keadaan ini ada pada ayat berikut,[(syaitan itu) memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka. Padahal syaitan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka. Mereka (yang tertipu) itu tempatnya di neraka jahanam dan mereka tidak akan mendapat tempat ( lain untuk) lari darinya] (Qs An’nisa, 4:120-121).


~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

Monday 14 November 2011

Sabar dalam menghadapi cubaan

“ Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan solat. Sungguh, Allah berserta orang-orang yang sabar.” (Qs Al-Baqarah, 2:153)
Seseorang yang berada dalam rangka meraih ridha Allah, memikirkan bukti-bukti yang menuntun kepada iman, memelihara perintah Allah, akhirat, kematian, dan merenungkan nikmat yang telah Allah berikan kepadanya dalam kehidupan ini, balasannya akan mendapatkan pertolongan Allah.
Orang beriman tidak pernah lupa bahwa Allah telah menciptakan setiap situasi yang dialami manusia atau hamba di sepanjang hari-harinya. Tujuan penciptaan tersebut adalah agar kita bersabar atau menggunakan fikiran kita untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang paling disukai Allah, keadaan apa pun yang kita rasakan. Termasuk jika ada masalah yang tidak mampu diselesaikan seorang diri, maka yang harus dilakukan adalah bersabar.
Salah jika ada orang yang menganggap bahwa cubaan hanya muncul dalam bentuk kepedihan yang luar biasa dan tragedi sebagai ujian bagi kesabaran kita. Allah menguji manusia sepanjang hari dengan berbagai cubaan, baik yang besar mahupun kecil.
Namun, dalam situasi ini, mereka yang hidup sesuai dengan ajaran Al-Quran tidak berasa jengkel dan tetap bersabar tanpa berkeluh resah. Dalam Al-Quran, Allah menerangkan bahwa salah satu sifat orang beriman adalah tetap bersabar dengan cubaan yang datang kepada mereka.
“(iaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah, hati mereka bergetar, orang yang sabar atas apa yang menimpa mereka, dan orang yang melaksanakan solat, dan orang yang menginfakkan sebahagian rezeki yang kami kurniakan kepada mereka” (QS Al-Hajj, 22: 35).

~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

Saturday 12 November 2011

QS: Al Baqarah 2: 26


QS: Al Baqarah 2: 26
2:26
[26]
Sesungguhnya Allah tidak malu membuat perbandingan apa sahaja, (seperti) nyamuk hingga ke suatu yang lebih daripadanya (kerana perbuatan itu ada hikmatnya), iaitu kalau orang-orang yang beriman maka mereka akan mengetahui bahawa perbandingan itu benar dari Tuhan mereka; dan kalau orang-orang kafir pula maka mereka akan berkata: “Apakah maksud Allah membuat perbandingan dengan ini?” (Jawabnya): Tuhan akan menjadikan banyak orang sesat dengan sebab perbandingan itu, dan akan menjadikan banyak orang mendapat petunjuk dengan sebabnya; dan Tuhan tidak akan menjadikan sesat dengan sebab perbandingan itu melainkan orang-orang yang fasik;

ASBABUNNUZUL
(QS AL-BAQARAH 2:26)
  Diriwayatkan At-Tabari bahawa Allah menurunkan ayat ini sebagai bantahan atas anggapan dan perkataan segelongan orang kafir yang ingkar terhadap al-quran yang mengatakan “Allah malu menjadikan permisalan dengan sesuatu yang kecil dan remeh, sekecil lalat, semut dan makhluk kecil lainnya“. Sesungguhnya, hal itu tidak pantas untuk diucapkan mereka. (Lubabun Nuqul : 8)


Tafsir Ibnu Kasir
       As-Saddi dalam kitab tafsirnya meriwayatkan, Ibnu Abas dan Ibnu Mas’ud menjelaskan ayat ini,“ Allah swt telah memberikan dua perumpamaan orang-orang munafik sebagaimana disebutkan dalam ayat sebelumnya. Orang-orang munafik kemudian mencibir perumpamaan itu . Setelah itu, turunlah ayat ini yang menegaskan mereka yang mencibir adalah orang-orang yang rugi “.
    Sa’id meriwayatkan Qatadah berkata “Allah SWT tidak pernah segan mengambil perumpamaan sekecil apa pun demi tegaknya kebenaran. Bahkan, Allah SWT telah membuat perumpamaan seekor lalat dan labah-labah. Mereka yang sesat dan rugi  tersebut berkomenter ‘apa maksud Allah SWT mengambil perumpamaan ini ?’ setelah itu, turunlah ayat ini “ .
     Abu Ja’far Ar-Razi meriwayatkan, Rabi bin Anas berkata “nyamuk ini diumpamakan kehidupan dunia jika kelaparan nyamuk akan selalu hidup. Sebaliknya, jika keyang dan badannya mengemuk nyamuk mati. Begitu juga orang-orang yang ada didunia, jika mereka tenggelam dengan kehidupan dunia, Allah SWT akan segera menghentikan mereka “ .
     Maksud kata [atau yang lebih kecil dari itu] bahawa Allah SWT bisa sahaja mengambil perumpamaan dengan makhluk yang lebih besar daripada nyamuk . Dengan kata lain mengambil perumpamaan yang jenisnya lebih besar secara nilai, bukan fizik .
     Mujahid menegaskan, perumpamaan-perumpamaan tersebut hendaknya diimani sebagai kebenaran dari Allah SWT. Keimanan inilah yang menjadi jalan turunnya hidayah Allah SWT. (Al-Nisbah Al-Munir fi Tahzib Tafsir Ibnu Kasir , 1999:38-39)


~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

Friday 11 November 2011

Bagaimana menentukan Kiblat?

“ Dan demikian pula kami telah menjadikan kamu (umat Islam) ‘umat pertengahan’ agar kamu menjadi saksi atas( perbuatan) manusia dan agar Rasul( Muhammad) menjadi saksi atas(perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat yang (dahulu) kamu(berkiblat) kepadanya, melainkan agar kami mengetahui siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh (pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh, Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang kepada manusia. “(Qs Al-Baqarah 2:143).
Kiblat bukanlah bangunan ka’bah, melainkan tanah tempatnya berdiri. Dengan kata lain, ruang dari bumi ke langit adalah kiblat. Kerana alasan ini, jika seseorang ada dibawah air atau dilangit, ia masih dapat menegakkan solat.
Mungkin sahaja menetapkan arah kiblat melalui perhintungan matamatik. Hal itu juga bisa dicapai dengan sebuah kompas. Bahkan, jika penentuan kiblat yang sangat cermat tidak dapat dilakukan dengan perhitungan dan peralatan, orang boleh memiliki keyakinan kuat tentang arah sebenarnya dan keyakinan ini dapat diterima.
Di tempat-tempat di mana peralatan, kompas, bintang-bintang dan lain2. tidak tersedia, mukmin harus meminta nasihat para muslim yang tahu arah kiblat.( Iman yang Sempurna).


~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

5 jenis setan...

setan yg bernama Tsabar. setan ini sering mengunjungi orang orang yang sedang dalam kesusahan ataupun yang ditimpa musibah. Ia akan membisikkan kata kata yg tanpa disedari telah diucapkan oleh orang yg mengalami kesusahan itu. Orang yg telah ditimpa musibah akan berkeluh kesah dan sering menyalahkan ketentuan Allah terhadap dirinya. Inilah peranan iblis Tsabar dalam menyesatkan manusia.

setan yg bernama Dasim. setan ini akan berusaha memusnahkan kebahagiaan sesebuah rumahtangga. Ia akan menanamkann perasaan benci, cemburu dan rasa curiga di antara pasangan suami isteri. Apabila terjadi demikian, maka terjadilah pertengkaran di antara suami dan isteri lalu diakhiri dengan perceraian.

setan yang bernama Al A'war. setan ini menggalakkan zina dan keruntuhan akhlak. Salah satu peranannya ialah dengan menjadikan indahnya bahagian bawah seseorang wanita. Lebih lebih lagi terdapat segelintir wanita masa kini yg gemar memakai pakaian yang singkat dan seksi. Sesungguhnya ini cukup menggembirakan iblis Al A'war kerana dapat melaksanakan tugasnya dengan sempurna.

setan yg bernama Maswath. Peranan setanini adalah mengadakan pembohongan yang besar dan kecil. Sesaorang yang termakan dengan bisikan iblis ini akan mereka reka sebuah cerita yang tidak benar ataupun menyebar fitnah.

setan terakhir bernama Zalanbur. Setan ini suka berkeliaran ditempat tempat yg dipenuhi dgn manusia terutama di pasar dan dunia perniagaan. Ia akan membisikkan kata kata yg mewujudkan permusuhan dan perselisihan sesama manusia. Sehingga ada di antara manusia yg sanggup membunuh sesama sendiri.


~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

Thursday 10 November 2011

Kelebihan berselawat

 Rasulullah s.a.w.  telah bersabda bahawa, "Malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail A.S. telah berkata kepadaku: Berkata Jibril a.s.. : "Wahai Rasulullah, barang siapa yang membaca selawat ke atasmu tiap-tiap hari sebanyak sepuluh kali, maka akan saya bimbing tangannya dan akan saya bawa dia melintasi titian seperti kilat menyambar."
Berkata pula Mikail a.s.: "Mereka yang berselawat ke atas kamu akan aku beri mereka itu minum dari telagamu."
Berkata pula Israfil a.s.: "Mereka yang berselawat kepadamu akan aku sujud kepada Allah s.w.t. dan aku tidak akan mengangkat kepalaku sehingga Allah s.w.t. mengampuni orang itu."

  Malaikat Izrail a.s. pula berkata : "Bagi mereka yang berselawat ke atasmu, akan aku cabut ruh mereka itu dengan selembut-lembutnya seperti aku mencabut ruh para nabi-nabi." Apakah kita tidak cinta kepada Rasulullah s.a.w. .? Para malaikat memberikan jaminan masing-masing untuk orang-orang yang berselawat ke atas Rasulullah s.a.w. Dengan kisah yang dikemukakan ini, kami harap para pembaca tidak akan melepaskan peluang untuk berselawat ke atas junjungan kita Nabi Muhammad s.a.w.. Mudah-mudahan kita menjadi orang-orang kesayangan Allah s.w.t., Rasul dan para malaikat.


~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

Wednesday 9 November 2011

Kiblat


Seorang muslim harus menghadap kiblat di mekah, mahupun di luar mekah selagi menegakkan solat. Agama Islam memperkenalkan Ka’abah sebagai pusat pemujaan Allah secara sama, sehingga persaudaraan, kesatuan, dan ketertiban di antara mereka dapat dipertahankan.
Solat ke arah kiblat merupakan kesempatan untuk membangkitkan kenangan-kenangan pada Nabi Ibrahim a.s dan Nabi Ismail a.s., para utusan Allah yang membangun ka’abah. Disunahkan bagi kita pula untuk menghadap kiblat ketika berdoa. Juga, menghadap ke arah ka’bah selagi makan dan tidur itu baik. Tambahan lagi, jenazah-jenazah dikuburkan dengan wajah mereka dihadapkan ke kiblat (Iman yang sempurna, 2005)


~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

Tuesday 8 November 2011

Berbagai bentuk Malaikat Izrail Mencabut Nyawa

Bila sampai masa kematian, maka Allah SWT mengutus malaikat Maut (Izrail) mencabut roh dari tubuh orang tersebut. Allah SWT berfirman yang bermaksud:

"Dan Dialah yang mempunyai kuasa tertinggi di atas hambaNya. Dan diutusNya, padamu malaikat-malaikat penjaga. Sehingga apabila datang kematian pada salah seorang di antaramu lalu ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kaini, dan malaikat-malaikat Kaini itu tidak melalaikan kewajipannya."
(Al-An 'un: 61)

Sekiranya orang yang akan dicabut rohnya itu orang Mukmin yang tidak berdosa, maka malaikat itu datang sebagai seorang yang rupawan. Tetapi jika datang pada orang kafir dan munafik maka mereka mendatanginya dengan rupa yang menakutkan.

Bara' bin Azib telah meriwayatkan yang dikutip dalam hadith Sunan Abi Daud, Hakim, Ahmad dan lainnya menyebutkan hal tersebut sebagai berikut:

"Sesunguhnya jika orang Mukmin, maka ketika dia akan keluar dari dunia ini dan menuju alam akhirat, maka dia didatangi malaikat yang turun dari langit dengan muka yang putih berseri. Seolah-olah wajah malaikat itu seperti sinar matahari. Mereka itu membawa kain kafan yang dibawa dari syurga. Juga membawa wangian dari syurga. Malaikat datang sambil duduk sejauh mata memandang. Kemudian datanglah malaikat Maut dengan duduk di sisi kepalanya. Malaikat itu mengatakan:

"Hai nafas yang baik (tenang), keluarlah anda sekarang dengan mendapatkan ampunan dari Allah dan kerelaanNya." Kemudian keluarlah roh itu seperti mengalirnya sebuah titisan yang berasal dari satu minuman, kemudian malaikat itu mengambil roh itu.

"Dan sesungguhnya jika orang yang akan dicabut itu roh orang yang kafir, (dalam riwayat yang lain: orang yang "fajir" ertinya penjahat, penzina atan pendusta) maka ketika orang itu di dunia lalu dia didatangi malaikat yang turun dari langit (yang keadaannya kejam dan kasar) dengan rupanya yang hitam. Dengan membawa pakaian berbulu, lalu mereka duduk daripadanya sejauh mata memandang. Lalu Malaikat Maut (Izrail) datang dan duduk di sisi kepalanya, sambil mengatakan, "Hai roh yang jahat, keluarlah engkau sekarang menuju kemurkaan Allah dan kemarahanNya ." Lalu dipisahkan roh itu dari tubuhnya, yang terpisahnya itu laksana dicabutnya bulu basah oleh besi panas (yang kemudian diikuti dengan putusnya keringatnya dan urat sarafnya)." (Lihat Hadith riwayat Hakim, Abu Daud, Ahmad dan lainnya).

Semasa hal itu berlaku, mereka yang hidup berada di sampingnya tidak tahu apa-apa, tidak melihat sesuatu. Perhatikan firman Allah SWT yang bermaksud:

"Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kamu ketika itu melihat. Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu. Tetapi kamu tidak melihat."
(Al- Waqiah: 83-85)

Nabi SAW telah mengungkapkan tentang adanya malaikat maut yang akan memberikan berita gembira kepada mereka yang akan mati sebagai seseorang mukmin dengan janji ampunan Allah serta kecintaanNya. Namun bagi mereka yang kafir atau orang yang jahat (berdosa), bagi mereka dijanjikan pula adanya kemurkaan dan kemarahan Allah kepadanya.

Berkaitan janji syurga kepada orang Mukmin yang akan mati telah diterangkan Allah dalam AI-Quran yang ertinya:

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami ialah Allah kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun pada mereka dengan mengatakan:

Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah kamu dengan beroleh syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia mahupun akhirat, yang di dalamnya kamu akan beroleh apa yang kamu inginkan, dan akan memperoleh pula di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan bagimu dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Penyayang."
(FusshiIat: 30-32)

Firman di atas menurut para ahli tafsir turun berkenaan dengan orang yang akan mati dalam keadaan serba takut dan susah, menghadapi masa akan datangnya kematian. Bahkan takutnya orang-orang yang akan mati kemudian. Dengan ayat ini maka jelaslah bahawa malaikat akan turun padanya nanti pada saat-saat kematiannya dengan berita yang membawa ketenteraman, yang seolah-olah malaikat itu akan mengatakan:

"Janganlah anda susah dalam menghadapi masa akan datang, baik ketika di alam barzakh mahupun di akhirat nanti. Juga anda tidak perlu susah tentang keluarga anda, anak-anak anda, mahupun hutang-hutang anda." Bahkan diberinya berita dengan janji akan dimasukkan syurga sebagai berita gembira.

Sebaliknya, bagi orang yang kafir maka malaikat berjanji kepada mereka untuk menempatkan mereka di neraka jahannam.

Sepertimana Allah SWT firmankan dalam Al-Quran tentang malaikat yang akan mematikan mereka yang kafir dalam peperangan Badar, seperti dalam ayat yang menyebutkan:

"Kalau kamu melihat ketika para malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka dan berkata: Rasakanlah olehmu seksa neraka yang membakar. Demikian itu disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Sesungguhnya Allah tidak sekali-kali menganiaya hambaNya."
(AL-Anfal: 50-51)

Dari firman Ilahi di atas menunjukkan pada kita bagaimana para malaikat mencabut roh orang yang kafir, maka merupakan suatu cara yang mengerikan; para malaikat itu memukul wajah dan belakang mereka dan malaikat mengatakan; "Rasakanlah engkau sekarang dengan seksaan yang pedih."

Kisah itu berlaka dalam peperangan Badar, namun hal itu boleh terjadi bila-bila masa saja berkaitan masalah yang menyangkut kekafiran; tidak hanya khusus bagi orang-orang kafir dalam perang Badar. Boleh berlaku pada hari ini untuk orang yang kafir.

~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

Monday 7 November 2011

QS: Al Baqarah 2:19

 [19]
Atau (bandingannya) seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit, bersama dengan gelap-gelita, dan guruh serta kilat; mereka menyumbat jarinya ke dalam telinga masing-masing dari mendengar suara petir, kerana mereka takut mati. (Masakan mereka boleh terlepas), sedang (pengetahuan dan kekuasaan) Allah meliputi orang-orang yang kafir itu.

ASBABUNNUZUL
(QS Al-Baqarah 2:19)
    Dari Abdullah Ibnu Abas dan Abdullah Ibnu Mas’ud diceritakan bahawa ada segelongan kaum munafik yang telah masuk Islam setelah hijrahnya Rasulullah SAW. Keadaan mereka seperti seseorang yang terjebak dalam kegelapan. Lalu, mereka berusaha mancari pencahayaan dengan menyalakan api. Akan tetapi setiap kali dia menyalakannya, api itu padam.
    Perumpamaan mereka juga seperti orang yang ditimpa hujan lebat yang disertai kilat petir dan guruh. Mereka pun berusaha berlindung kerana takut bahaya menimpa. Perumpamaan ini selaras dengan tabiat mereka iaitu suatu ketika mereka syirik, kemudian mereka beriman, kemudian mereka kembali sesat dan kafir. Mereka berada dalam kesamaran antara halal dan haram, antara yang baik dan yang buruk.
    Dua perumpamaan ini menggambarkan bahawa mereka adalah orang–orang yang akan terungkap perbuatan nifaknya . (Lubabun Nuqul:8).

Tafsir Ibnu Kasir
    Dalam ayat ini Allah SWT memberikan perumpamaan lain untuk orang munafik . Berawal dari keraguan mereka akan kebenaran yang hakiki, mereka pun digiring ke dalam kesesatan. Hal ini lah yang menyebakan hati mereka selalu diliputi rasa takut, khawatir, dan ragu–ragu. Menurut Ibnu Abas dan Ibnu Mas’ud kata (Ah-Shaibu) dalam ayat ini bermakna hujan lebat. Pendapat yang sama dikemukakan Abu Aliyah, Mujahid, Said bin Jubair, Atha Hasan Al-Bashri, Qatadah, Athiyyah Al-Aufi, Atha Al-Kurasani, As-Saddi , dan Rabi bin Anas. Sementara itu, Dahhak mengertikannya sebagai mendung. Pendapat pertama merupakan pendapat yang lebih masyur dikalangan ulama ahli tafsir. Ayat ini bisa juga bererti hujan lebat yang turun dalam kegelapan .
    Perumpamaan ini bukan hanya berwujud hujan lebat , melainkan hujan lebat yang disertai dengan kegelapan petir dan kilat . Dalam keadaan genting seperti itu , hati mereka diliputi rasa takut dan gementar serta takut akan kematian . Bahkan mereka menutup telinga kerana gelegar suara petir yang bersahut-sahutan.
    Kilatan-kilatan yang disertai hujan membuat mereka panik. Begitulah yang terjadi jika Allah SWT berkehendak . Tidak  ada seorang pun yang bisa menghalangi kehendak-Nya . (Al-Nisbah Al-Munir fi Tahzib Tafsir Ibnu Kasir , 1999:32-33.)


~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

Jenis-jenis tauhid


Tauhid Rabbi
Pengakuan bahawa sesungguhnya Allah adalah Tuhan Maha Pencipta. Jadi orang-orang kafir juga mengadakan pengakuan seperti ini. Pengakuan ini tidak termasuk dalam prinsip ajaran Islam dan orang-orang kafir tidak boleh dikatakan Islam walau mengakui tauhid ini. Firman Allah swt maksudnya “ Dan sesungguhnya jika kamu bertanya kepada mereka: siapakah yang menciptakan mereka, nescaya mereka menjawab ‘Allah’. (Az Zukhruf, 43: 87)

Tauhid Ilahi
Meng-Esakan Allah dengan melaksanakan segala macam ibadah yang telah disyariatkan oleh Allah. Seperti berdoa dan memohon pertolongan hanya kepada Allah semata, mengerjakan ibadah haji dan kurban serta ibadah-ibadah yang lainnya. Peribadatan semacam ini yang ditentang dan diingkari oleh orang-orang kafir sejak zaman Nabi Nuh as sampailah kepada Nabi Muhammad saw. Setiap muslim hanya berdoa khusus kepada Allah swt. Firman Allah swt maksudnya:”Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.”(Al Fatihah, 5).  Tauhid Ilahi meliputi masalah berdoa atau beribadah semata-mata hanya kepada Allah dan hukum-hukum yang terkandung di dalam Al-Quran. Firman Allah swt bermaksud:” Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah solat untuk mengingat Aku.”( Thaha,20:14)

Tauhid Asma’ dan Sifat
Kita beriman terhadap apa yang disampaikan Al-Quran dan hadith shahih, baik sifat-sifat Allah yang mensifati ZatNya atau sifat-sifat yang disifati Rasulullah dengan hakikat.


~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

Sunday 6 November 2011

Mempelajari ilmu tauhid


Ilmu tauhid adalah dasar jiwa manusia dan merupakan ilmu yang wajib, paling awal dan paling dahulu dipelajari sebelum ilmu yang lain. Sebab hanya dari jiwa yang bertauhid akan melahirkan cahaya ketakwaan terhadap Allah swt. Hukum mempelajari ilmu tauhid adalah fardhu ‘ain bagi setiap orang dewasa yang berakal baik lelaki mahupun perempuan.


~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

Happy Birthday

Happy besday to me!!! hahaha....naik lg usia den dan makin byk la laghwo yg den dh buat agaknye...huhuhu....yg nikmatnya hari nie adalah, besday den bersamaan dgn Hari Raya Aidiladha..dan sekali lg den dpt jg jumpa kakak den...yg sedih plak, x sempat masuk umah akak dan hnya sembang kt luar aje... :(
adeyh!....insyaAllah, ada rezeki leh sembang dgn akak lg.... :)

~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

Saturday 5 November 2011

Seperti Apakah Malaikat itu?


“Katakanlah Muhammad, barang siapa yang menjadi musuh Jibril maka ketahui lah bahwa dialah yang telah menurunkan Al-Quran kedalam hatimu dengan izin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) yang terdahulu, dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang beriman”. (QS Al-Baqarah 2:97)
 Malaikat adalah makhluk yang tidak pernah menyalahi perintah Allah dan hidup dalam dimensi yang berbeza dari manusia. Tidak seperti manusia, malaikat diciptakan bukan untuk diuji. Allah menciptakan mereka sebagai makhluk yang tidak pernah membuat salah. Mereka diberi tugas yang berbeza-beza yang mereka kerjakan dengan saksama.
Jibril ditugaskan untuk menyampaikan wahyu-wahyu Allah kepada nabi-nabinya. Ada malaikat pencatat di kedua sisi manusia yang mencatat segala perbuatan yang mereka lakukan. Ada malaikat yang ditunjuk untuk mencabut nyawa manusia pada waktu kematiannya. Ada malaikat penjaga neraka yang bertugas mengawasi agar penghuni neraka mengalami seksaan yang berat. Allah menyatakan bahwa para malaikat merupakan abdi-abdi-Nya.
“Al-Masih sekali-kali tidak engan menjadi hamba bagi Allah, tidak pula para malaikat yang terdekat kepada Allah...” (QS Anisa ayat 4 :172)
Allah bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain dia, demikian pula bersaksi para malaikat dan orang-orang yang berilmu. Tidak ada tuhan yang melainkan dia yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS Ali Imran 3:18) .
( Cara Cepat Meraih Keimanan 2005)


~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

Friday 4 November 2011

Patuh Mengabdikan kepada Allah SWT Tanpa Syarat


Allah menggarisbawahi pentingnya kualitas ketundukan bagi orang beriman(QS Al-baqarah, 2:136). Keikhlasan sejati memerlukan ketundukan dengan penyerahan total kepada Allah. Akan tetapi, ketundukan ini haruslah tidak bersyarat.
Seseorang yang redha kepada ketentuan Allah, tetapi hanya bersyukur dan berserah diri kepada Allah dalam kondisi tertentu, tidak dapat dikatakan berserah diri jika ia menjadi pemberontak dan tidak patuh saat kondisinya berubah.
Sebagai contoh, orang yang memiliki hubungan bisnes yang baik dan mendapat sejumlah wang sering kali mengatakan bahawa Allah-lah yang mengizinkan kondisi kekayaan dan keberuntungannya.
Akan tetapi, saat segalanya memburuk, ia tiba-tiba berbalik dan melupakan kepatuhannya kepada Allah. Sifatnya tiba-tiba berubah dan ia mulai mengeluh terus-menerus, bahkan melewati batas dan mulai menyalahkan Allah.
Mempercayai Allah tanpa mempedulikan apakah yang terjadi pada diri kita itu baik atau buruk, atau apakah kejadian itu nampaknya menolong atau menjatuhkan, adalah sangat bernilai di mata Allah.
Meskipun hanya dengan apa yang nampak dari luar, seseorang haruslah tunduk dengan menyedari bahwa segala sesuatu diciptakan dengan kebaikan dan kebijaksanaan(Keikhlasan dalam Telaan Al-Quran, 2003).


~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

Thursday 3 November 2011

Kesombongan

1. Tiada masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan. (HR. Muslim)

2. Barangsiapa memanjangkan pakaiannya (sehingga menyeret di tanah) karena kesombongannya maka Allah tidak akan memandangnya kelak pada hari kiamat. (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Keagungan adalah sarungKu dan kesombongan adalah pakaianKu. Barangsiapa merebutnya (dari Aku) maka Aku menyiksanya. (HR. Muslim)

4. Selagi orang berjalan dan merasa bangga dengan tutup kepala dan kedua baju rangkapnya maka tiba-tiba dia dibenamkan ke dalam tanah lalu dia bergelimang di dalam tanah sampai hari kiamat. (HR. Muslim)

5. Ada tiga perkara yang membinasakan iaitu hawa nafsu yang dituruti, kekikiran yang dipatuhi, dan seorang yang membanggakan dirinya sendiri. (HR. Ath-Thabrani dan Anas)

6. Barangsiapa membanggakan dirinya sendiri dan berjalan dengan angkuh maka dia akan menghadap Allah dan Allah murka kepadanya. (HR. Ahmad)



~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~

Keingkaran bani israil salahsatu nya kerana pengaruh paganisme


 Bani Israil dahulunya adalah kaum yang mengimani satu Tuhan semenjak masa leluhur mereka Ibrahim. Nama Bani Israil atau anak-anak Israil pertama kali diberikan kepada putra-putra yakub, cucu ibrahim, dan setelahnya semua bangsa yahudi merupakan keturunannya.
   Bani Israil telah menjaga iman tauhid yang diwarisi dari leluhur mereka Ibrahim, Isyak dan Yakub a.s. Bersama Yusuf a.s, mereka pergi ke mesir dan memelihara monoteisme mereka dalam jangka waktu yang panjang, walaupun faktanya mereka hidup di tengah keberhalaan mesir. Jelaslah dari kisah yang disebutkan dalam Al-Quran bahwa ketika Musa datang kepada mereka, Bani Israil adalah kaum yang mengimani satu tuhan. Namun demikian, biarpun menganut kepercayaan monoteistik, mereka terpengaruh oleh kaum pagan yang hidup bersama mereka. Mereka pun mulai meniru kaum pagan dan mengantikan agama yang dipilihkan bagi mereka oleh Allah dengan ritual penyembahan berhala dari negeri-negeri asing (Ancaman Global Free mansonry, 2005)

~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :)Barakallah ~

Wednesday 2 November 2011

QS: Al Baqarah 2: 6-7

QS: Al Baqarah 2:6-7

2:6[6]
Sesungguhnya orang-orang kafir (yang tidak akan beriman), sama sahaja kepada mereka: sama ada engkau beri amaran kepadanya atau engkau tidak beri amaran, mereka tidak akan beriman.

2:7[7]
(Dengan sebab keingkaran mereka), Allah mematerikan atas hati mereka serta pendengaran mereka, dan pada penglihatan mereka ada penutupnya; dan bagi mereka pula disediakan azab seksa yang amat besar.
ASBABUNNUZUL
(QS AL-BAQARAH2:6-7)

Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir bahwa ayat 6 dan 7 ini turun sehubungan dengan kaum yahudi madinah yang diberi peringatan oleh Allah, tetapi mereka tetap ingkar. Allah mengunci mati  hati dan pendengaran mereka. Bagi mereka seksa yang pedih. Kedua ayat ini bercerita tentang perang Ahzab (Lubabun Nuqul:7).

Tafsir Ibnu Kasir
Dalam ayat ini Allah SWT. menegaskan bahawa hati orang kafir agar selalu tertutup akan kebenaran. Hal itu kerana sekali pun peringatan–peringatan allah swt telah datang rumah mereka tetap pada kekafirannya. Jadi, mereka tidak mengimani semua risalah Allah yang diturunkan melalui para Rasul-Nya.
            Pada ayat tersebut Allah menegaskan bahawa orang–orang yang  telah tenggelam dalam kesesatan kerana kekufurannya akan dibiarkan dalam kegelapan. Mereka tidak akan mendapatkan kebahagiaan dan Allah SWT akan menimpakan azab yang pedih untuk mereka kelak di akhirat. Allah SWT pun telah meminta kepada Rasulullah SAW agar tidak bersedih kerana kekufuran umat beliau. Hal itu bukanlah tanggungjawabnya. Beliau hanya berkewajiban menyampaikan risalah yang diamanatkan Allah SWT .
            Makna ayat (Sesungguhnya orang-orang kafir sama sahaja bagi mereka engkau (Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman ) . Menurut riwayat, Ali bin Abu Thalhah dari Ibnu Abas bahawasanya Rasulullah SAW selalu berusaha seoptimal mungkin menjaga keimanan seseorang.
            Rasulullah SAW begitu sabar dalam menyampaikan dakwah, agar mereka mahu mengikuti ajaran yang beliau bawa. Beliau selalu menegaskan bahawa keimanan akan menuai kebahagiaan dan rahmat Allah SWT. Sebaliknya, kekufuran akan menuai kesesatan dan kemungkaran Allah SWT. (Al-Nisbah Al-Munir fi Tahzib Tafsir Ibnu Kasir, 1999:28-29).

Tuesday 1 November 2011

Qiyamullail

~~  Rasulullah bersabda : Solat yg paling utama setelah solat wajib ialah qiyamullail (solat di tengah malam) [Muttafaq ‘Alaih].
            Hasan al- Bashri telah ditanya, “Mengapa org2 yg suka bertahajjud itu wajahnya paling bercahaya di antara yg lain? Ia menjawab, “kerana mereka suka berduaan bersama Allah Yang Maha Rahman; maka Allah menyelimuti mereka dgn cahayaNya”. Ia juga berkata, sesungguhnya org yg tlh melakukan dosa, akan terhalang dr qiyamullail.
            Seseorang bertanya kpd orang soleh: “saya tdk dpt bangun untuk qiyamullail, maka beritahukanlah apa yg harus sya lakukan?”. Orang soleh itu berkata: Jangan engkau bermaksiat kpd-Nya pd waktu siang, nescaya DIA akan membangunkanmu untuk beribadat kpdNya di waktu mlm..Suatu riwayat, Sufyan ats-Tsauri menyatakan “ Aku terhalang untuk melakukan qiyamullail selama 5 bulan akibat dr 1 dosa yg aku lakukan”.


~ V Al-fatihah to Ku Azmiza and me :) Barakallah ~