بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم

Berkongsi segala ilmu dengan harapan agar dapat bersama memperjuangkan cita-cita murni sebagai masyarakat yang bermaruah dan beretika selaras dengan ajaran ISLAM.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Tuesday 31 January 2012

Sifat Kikir


     Salah satu dari sekian sifat yang mengurangi keikhlasan adalah kekikiran dan keegoisan yang ada dalam tiap diri manusia. Allah menerangkan kecenderungan ini dalam firman-Nya, "Sesungguhnya manusia itu dijadikan bertabiat resah gelisah (lagi bakhil kedekut); Apabila ia ditimpa kesusahan, dia sangat resah gelisah; Dan apabila ia beroleh kesenangan, ia sangat bakhil kedekut; "(QS Al-Ma’arij , 70 : 19-21).
  Untuk mendapatkan nilai keikhlasan , seseorang harus mampu melawan segala sisi negatif jiwanya , kemudian menggantikannya dengan pengorbanan dan penafian diri. Untuk mendapatkan keberuntungan , seseorang harus mampu menyucikan dirinya sendiri dari kekikiran jiwanya, sebagaimana Allah jelaskan kepada kita dalam ayat,
     “...Dan barang siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya , maka mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS At-Tagabun , 64 : 16)
   Ini merupakan langkah mudah bagi seseorang untuk melatih jiwanya , untuk tidak mempercayai dirinya sebagai pribadi yang berkecukupan. Selalu merasa curiga pada sisi jahat jiwa manusia adalah bahagian penting , namun keburukan dari sifat egois dan kikir seharusnya tidak disalahertikan.
     Di dalam masyarakat awan , di mana masyarakatnya tidak memiliki rasa takut dan tidak yakin kepada Allah serta hari Kiamat , ego dan kekikiran adalah sebuah falsafah hidupnya.
  Orang-orang seperti ini memahaminya sebagai sesuatu kewaspadaan dalam menempatkan keperluan mereka di atas keperluan orang lain dan hanya membela keinginan dan harapan-harapan diri sendiri serta menganggap ini sebagai sebuah perbuatan yang baik.
     Kerana itu , mereka tidak pernah mempertimbangkan apa yang akan mereka pertanggungjawabkan di hadapan Allah kelak.

~ Credit to Ku Azmiza :) Barakallah ~

Sunday 29 January 2012

Doa Mohon Dihapuskan Kesalahan dan Diwafatkan Bersama Orang yang Berbakti


   Diriwayatkan bahwa Rasulullah saw selalu membaca sepuluh ayat terakhir surah Ali Imran setiap melaksanakan solat tahajud. Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa dirinya pernah menginap di rumah bibinya , maimunah. Ia melihat Rasulullah saw bercengkerama dengan keluarganya sekitar satu jam, kemudian beliau tidur. Pada sepertiga malam , beliau duduk dan melihat ke langit seraya membaca doa berikut .
    “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi , dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda ( kebesaran Allah ) bagi orang yang berakal .” (QS Ali Imran , 3 : 190)
       Kemudian mereka berwuduk dan solat sunnah wuduk . Selanjutnya , beliau solat sunnah sebanyak sebelas rakaat . (Al-Misbah Al-Munir fi Tahzib Tafsir Ibnu Kasir , 1999 : 212)


~ Credit to Ku Azmiza :) Barakallah ~

Saturday 28 January 2012

Hijrahnya Kaum Muslimin


    Meninggalkan harta dan berhijrah ketempat lain jika memang diperlukan adalah merupakan bentuk penghambaan yang disebutkan di dalam Al-Quran. Kerana itu , kaum muslimin yang berhijrah kerana Allah selalu melihat kebaikan dalam “kepindahan terpaksa” mereka. Sesungguhnya , di dalam Al-Quran disebutkan bahwa hijrah kerana Allah dilakukan oleh mereka yang mengharapkan kasih sayang Allah. ( QS Al-Baqarah , 2 : 218)
    Orang yang bodoh mengira bahwa perginya seseorang dari tanah kelahiran kerana kerusuhan atau pembuangan ke negeri yang asing adalah merupakan sebuah kemalangan dan benar-benar melemparkan kehidupan seseorang kepada kehancuran. Namun mesti disebutkan bahwa kaum mukminin menyedari sejak awal bahwa mereka akan dibenci oleh kebanyakan orang yang menafikan agama Allah. Maka dari itu , tekanan yang demikian sebenarnya merupakan manifestasi kebenaran ayat-ayat Allah .
    Itulah mengapa orang-orang beriman yang berhijrah atau terpaksa meninggalkan rumah mereka selalu menghadapi kondisi demikian dengan penuh semangat dan pengharapan yang besar. Akhlak mulia orang-orang beriman yang hidup di zaman Nabi saw dan keimanan mereka yang tergoyahkan merupakan contoh-contoh yang terbaik bagi kita. Dengan menyedari bahwa patuh kepada Nabi SAW., mereka akan mendapatkan keredhaan Allah. Mereka sudi memikul penderitaan dan semua kesusahan dengan senang hati. Demi kebaikan kaum muslimin, mereka tidak berat hati meninggalkan negeri mereka dan kebaikan semua harta dunia mereka .
      Sebagai balasan atas akhlak istimewa mereka, Allah juga memberikan khabar gembira dengan limpahan kebaikan dan rezeki di dunia. (QS An-Nisa , 4 : 100 , QS An-Nahl , 16 : 41-42).


~ Credit to Ku Azmiza :) Barakallah ~

Thursday 26 January 2012

Keimanan yang Gigih akan Menolak Segala Perbuatan Buruk

 
Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah dewasa) harta mereka , janganlah kamu menukar yang baik dengan yang buruk , dan janganlah kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sungguh, (tindakan menukar dan memakan) itu adalah dosa yang besar.” QS An-Nisa , 4 : 2

     Orang-orang yang beriman memeluk agama dengan gigih. Sebaliknya, mereka akan dengan senang hati menjalani kehidupan sesuai dengan prinsip moral yang dijelaskan dalam Al-Quran dan mendapatkan kesenangan dari pengalaman itu. Kadang-kadang mungkin mereka menghadapi situasi-situasi yang menggoda, tetapi ketika mereka menolak untuk mengikuti naluri haiwan, mereka merasa puas mencapai prestasi moral ini. Mereka sering menjumpai kesulitan-kesulitan dan masalah-masalah, tetapi tetap tegar dan berani .

     Menghadapi sikap agresif yang dapat memancing kemarahan, mereka sabar dan menahan diri. Mereka membalas perbuatan jahat dengan perbuatan baik. Ketika diperlakukan tidak adil, mereka lebih suka bermurah hati dan memaafkan sekalipun mereka berada dalam posisi benar. Dalam situasi-situasi yang paling sulit dan menyusahkan pun, mereka tetap mengesampingkan kepentingannya sendiri dengan memberikan prioriti kepada keinginan orang lain, dan senang berkorban untuk orang-orang beriman lainnnya.
        Ketika menyedari bahwa mereka berbuat kesalahan, mereka berusaha sungguh-sungguh untuk memperbaiki. Meskipun mereka mungkin dalam keadaan sangat memerlukan, mereka tetap bersedekah kepada anak-anak yatim , orang miskin , musafir , dan sentiasa taat kepada perintah Allah.

~ Credit to Ku Azmiza :) Barakallah ~

Wednesday 25 January 2012

Asyiah , Contoh Perempuan yang Memiliki Keimanan Sempurna


    Asyiah menikahi seorang lelaki yang namanya telah terpuruk dalam sejarah sebagai salah seorang penguasa paling kejam di dunia , mendapat kehormatan dikenang sebagai salah seorang muslim paling unggul dalam sejarah. Menurut takdir yang telah ditetapkan baginya , Allah telah menentukan mukmin yang taat ini tinggal bersama dengan salah seorang lelaki terkejam di dunia , firaun , yang berkuasa atas Bani Israil di Mesir selama masa Nabi Musa a.s.
    Keimanan sempurna perempuan mulia ini yang disebutkan dalam Al-Quran menjadi teladan bagi semua Muslimin selama-lamanya.“Dan Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman , isteri Fir’aun , ketika dia berkata, “Ya Tuhanku , bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu  dalam syurga dan selamatkanlah aku dari fir’aun dan perbuatannya , dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim ,” (QS At-Tahrim , 66 : 11).            
     Keimanan sempurna isteri fr’aun menjadi teladan sebab ia harus menempatkan keimanannya kepada Allah di bawah keadaan yang amat sukar dengan mengambil risiko besar. Lebih-lebih , tidak silau oleh kekayaan yang melimpah yang besarnya dapat diraih hanya oleh sangat sedikit orang di dunia ini ia memperlihatkan kesetiaan mendalam kepada Allah dan menyingkapkan kekuatan watak yang besar.


~ Credit to Ku Azmiza :) Barakallah ~

Monday 23 January 2012

Pahala Orang Beriman


Allah tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman sebagaimana keadaan kamu sekarang ini, sehingga Dia membezakan yang buruk kepada yang baik. Allah tidak akan memperlihatkan kepadamu hal-hal ghaib, tetapi Allah memilih siapa yang Dia kehendaki di antara rasul-rasul-Nya. Kerana itu, berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Jika kamu beriman dan bertakwa, maka kamu akan mendapat pahala yang besar .” (QS Ali Imran , 3 : 179)
   Segala kerisauan, kecewasan, dan ketakutan material yang menyusahkan lenyap. Orang ini mengerti bahwa segenap alam memiliki kedaulatan tunggal, bahwa Dia mengubah seluruh dunia fisik sekehendak-Nya dan bahwa yang wajib dilakukan oleh manusia adalah kembali kepada-Nya. Lalu ia menyerahkan diri kepada Allah “supaya mengabdi kepada-Nya”. (QS Ali Imran , 35)
   Dengan rahsia ini , kenyataan lain yang sangat penting yang disebutkan di Al-Quran tersingkap bahwa “Allah lebih dekat dengan manusia daripada urat lehernya sendiri” (QS Qaf , 50 : 16). Sebagaimana yang kita ketahui , urat leher itu di dalam tubuh. Apa yang dapat lebih dekat dengan seseorang daripada ( isi tubuh) di dalamnya ? Situasi ini bisa mudah dijelaskan dengan realiti ketidaan tempat. Ayat ini juga bisa difahami dengan lebih baik dengan memahami rahsia ini .
   Hal ini merupakan kebenaran sederhana . Harus ditegakkan dengan baik bahwa tiada penolong dan penyediaan bagi manusia selain Allah . Tidak ada apa pun selain Allah ; Allah satu-satunya keberadaan mutlak yang dapat dimintai perlindungan , yang dapat dimohoni pertolongan dan pahala .

~ V Al-fatihah to Ku Azmiza :) Barakallah ~

Friday 20 January 2012

Solat Menjauhkan Manusia dari Perbuatan Jahat

      Menegakkan solat lima kali sehari menghilangkan keadaan lalai dan menjaga niat dan nurani mukmin tetap hidup. Solat membuatnya terus berpaling kepada Allah dan hidup dengan perintah Allah. Seorang manusia beriman sempurna yang berdiri di hadapan Allah untuk menengakkan solat, mereka menjaga ikatan batin yang kuat dengan Allah. Solat itu mengingatkan manusia akan Allah dan menghindarkannya dari semua jenis kejahatan seperti yang terdapat di dalam surah QS Al-Ankabut, 29:45 “Bacalah serta ikutlah (wahai Muhammad) akan apa yang diwahyukan kepadamu dari Al-Quran, dan dirikanlah sembahyang (dengan tekun); sesungguhnya sembahyang itu mencegah dari perbuatan yang keji dan mungkar; dan sesungguhnya mengingati Allah adalah lebih besar (faedahnya dan kesannya); dan (ingatlah) Allah mengetahui akan apa yang kamu kerjakan”.

     Solat adalah laku ibadah yang wajib bagi semua Nabi dan mukmin. Nabi-nabi yang sepanjang sejarah diutus kepada manusia mengimbau kaumnya akan laku ibadah yang wajib ini. Sementara itu, mereka sendiri menegakkannya dalam cara yang secermatcermatnya dan menjadi teladan yang harus diikuti semua mukmin. Dalam hal ini, solat adalah sebentuk pesan yang disampaikan oleh Nabi-nabi Allah kepada kaum masing-masing.



~ V Al-fatihah to Ku Azmiza :) Barakallah ~

Thursday 19 January 2012

Kurnia Allah adalah Titipan , dan Akan Dipertanggungjawabkan


     Allah memberikan kepemilikan kepada manusia sebagai “titipan” sementara di dunia. Titipan ini akan berakhir dan ketika tiba hari perhitungan, setiap orang akan diminta pertanggungjawabannya.
    Pada hari perhitungan, setiap orang akan bertanya tentang maksud dan tujuannya menggunakan “titipan” ini. Mereka yang menyangka dirinya sebagai pemilik atas titipan dan menentang para utusan seperti dalam QS Hud : 87, "Mereka berkata: "Wahai Syuaib! Adakah sembahyangmu (yang banyak itu) menyuruhmu perintahkan kami supaya meninggalkan apa yang disembah oleh datuk nenek kami, atau supaya kami lakukannya apa yang kami suka melakukannya dalam menguruskan harta kami? Sesungguhnya engkau (wahai Syuaib) adalah orang yang penyabar, lagi bijak berakal (maka bagaimana pula engkau menyuruh kami melakukan perkara yang bertentangan dengan kebiasaan kami)?" mereka layak menerima hukuman.  
      Al-Quran mengambarkannya dalam QS Ali Imran , 3 : 180 "Dan jangan sekali-kali orang-orang yang bakhil dengan harta benda yang telah dikurniakan Allah kepada mereka dari kemurahanNya - menyangka bahawa keadaan bakhilnya itu baik bagi mereka. Bahkan ia adalah buruk bagi mereka. Mereka akan dikalongkan (diseksa) dengan apa yang mereka bakhilkan itu pada hari kiamat kelak. Dan bagi Allah jualah hak milik segala warisan (isi) langit dan bumi. Dan (ingatlah), Allah Maha Mengetahui dengan mendalam akan segala yang kamu kerjakan. (mukjizat) yang nyata dan dengan (korban) yang katakan, maka membunuh mereka, jika kamu orang-orang yang benar (dalam apa yang kamu dakwakan itu)?".
      Seperti yang dijelaskan dalam Al-Quran , semua anugerah atas kebaikan-Nya , harus digunakan tanpa “kebakhilan”. Kerananya , daripada mencuba memiliki dan mempertahankan kepemilikan ini, sebaiknya seseorang menggunakannya di jalan Allah, ini bererti orang-orang beriman dapat mengunakan harta dalam jumlah yang dibutuhkan untuk biayai hidupnya dan kemudian bersedekah “yang lebih dari keperluan”.
~ V Al-fatihah to Ku Azmiza :) Barakallah ~

Wednesday 18 January 2012

Menyedari Kebenaran Allah swt dan Menyedari Pertanggungjawab kita di Hadapan-Nya


     Seseorang yang tidak menyedari atau tidak peduli terhadap kebenaran ini jelas akan membahayakan masyarakat tempat dia berada. Misalnya, seseorang yang marah kerana sesuatu hal yang telah terjadi , bisa saja bertingkah dengan zalim dan menyakiti orang yang membuatnya marah itu tanpa fikir panjang. Tidak peduli apakah orang itu tidak mampu membela dirinya. Yang terpenting adalah melampiaskan amarahnya.  
     Sebaliknya, seseorang yang mengetahui bahwa ia memiliki jiwa yang dianugerahkan kepadanya oleh Allah, ia mengunakan akal dan nuraniny, ia akan mampu mengendalikan kemarahannya. Dia akan selalu dapat mengendalikan dirinya dengan hati-hati. Orang seperti itu tidak akan berani berbuat hal sekecil apa pun yang dapat mengundang hukuman Allah. Jika ia berbuat dosa , ia memohon ampunan dan memperbaikinya.
         Beginilah cara Allah mengingatkan manusia yang mengira mereka bebas dari peringatan bahwa mereka telah diciptakan dan akan dibangkitkan lagi setelah kematiannya (QS Al-Qiyamah , 75 :36-40).
        Ayat lainnya menyatakan bahwa manusia telah diilhamkan untuk melakukan kejahatan dan kesalahan, maupun untuk menjaga dirinya dari segala kecenderungan kepada kejahataan (QS Asy-Syams , 91 : 7-10). Dengan demikian, penyebab utama dari kemerosotan akhlak manusia dan kejahatan yang mereka lakukan adalah kerana mereka tidak beriman kepada Allah, tidak berfikir bahwa mereka akan mempertanggungjawabkan perbuatan mereka kepada-Nya sehingga tidak merasa takut kepada-Nya. Padahal , sesungguhnya ada tujuan di balik penciptaan tersebut. Dalam sebuah ayat, hal ini diungkapkan sebagai tanggungjawab untuk menyembah Allah , “Dan aku tidak menciptakan...manusia kecuali untuk menyembah-Ku” (QS Az-Zaruyat , 51 : 56).

~ V Al-fatihah to Ku Azmiza :) Barakallah ~

Tuesday 17 January 2012

Kepasrahan Total kepada Allah


    Mempercayai Allah tanpa mempedulikan apakah yang terjadi pada diri kita itu baik atau buruk atau apakah kejadian itu tampaknya menolong atau menjatuhkan adalah sangat bernilai di mata Allah . Meskipun hanya dengan apa yang tampak dari luar , seseorang haruslah tunduk dengan menyedari bahwa segala sesuatu diciptakan dengan kebaikan dan kebijaksanaan .
    Jadi, semua kesulitan dan masalah itu terjadi sebagai cubaan untuk menentukan siapa yang tetap teguh dalam kesucian diri dan ketundukan Allah .
      Mereka yang percaya dengan tulus ikhlas tidak pernah meragukan kebaikan yang tidak terbatas atas apa yang terjadi dan selalu percaya kepada Allah dalam kepatuhan total. Mereka menyedari bahwa ini adalah semata-mata ujian. Keimanan mereka tidaklah bersyarat . Keimanan yang teguh dan kuatlah yang mengelilingi segala macam kesulitan yang dihadapi seseorang. Mereka menyerahkan diri kepada Allah tanpa mencari balasan duniawi. Di dalam Al-Quran, sikap yang telah ditetapkan atas mukmin sejati untuk kepasrahan total kepada Allah ini telah ditekankan pada ayat  Al-Baqarah , 2 : 131 “(Ingatlah) ketika Tuhannya berfirman kepadanya: “Serahkanlah diri (kepadaKu wahai Ibrahim)!” Nabi Ibrahim menjawab: “Aku serahkan diri (tunduk taat) kepada Tuhan Yang Memelihara dan mentadbirkan sekalian alam”.

~ V Al-fatihah to Ku Azmiza :) Barakallah ~

Monday 16 January 2012

Kematian Menghantarkan Hamba Kepada Kebahagiaan atau Kesengsaraan .


“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati . Dan hanya pada hari kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya .” (QS Ali Imran , 3 : 185 )
    Keyakinan seseorang bahwa jasadnya akan dimasukkan dalam peti mati , ditimbun tanah oleh kerabatnya, namanya akan diukir dalam kuburan, akan menghilangkan kecintaannya kepada dunia. Seseorang yang dengan ikhlas dan secara sedar berfikir tentang hal ini faham bahwa hal tersebut tidaklah masuk akal untuk mengklaim kepemilikan tubuh yang suatu hari akan membusuk di dalam tanah.
   Dalam ayat di atas, Allah swt memberikan khabar gembira bahwa berupa syurga setelah kematian kepada mereka yang sabar dan bertawakal kepada Allah . Oleh kerana itu , dengan berfikir bahwa suatu hari ia akan mati , seorang mukmin akan berusaha menjalani hidup dengan akhlak yang baik sebagaimana yang diperintahkan Allah untuk meraih syurga .
    Setiap saat ia akan teringat akan dekatnya kematian , tekadnya untuk mendapatkan syurga semaikin menguat dan mendorong untuk sentiasa berusaha bertingkah laku sesuai dengan akhlaknya yang semakin lama semakin baik.

~ V Al-fatihah to Ku Azmiza :) Barakallah ~

Saturday 14 January 2012

Rahsia Mengapa Allah Menghapuskan Perbuatan Buruk


     Orang-orang beriman bercita-cita memperoleh keredhaan, kasih sayang dan syurga Allah. Namun, manusia diciptakan dalam keadaan lemah dan lupa sehingga manusia melakukan banyak kesalahan dan memiliki banyak kelemahan.
   Allah yang Maha Mengetahui keadaan hamba-hamba-Nya dan Maha Pengasih dan Penyayang memberitahukan kita bahawa DIA akan menghapuskan perbuatan buruk dari hamba-Nya yang ikhlas dan memberikan kepada mereka pemeriksaan yang mudah (QS Al-Insyiqaq 84: 7-9).
     Tentu saja Allah tidak mengubah perbuatan butuk setiap orang menjadi kebaikan. Adapaun sifat orang beriman yang perbuatan buruknya dihapus Allah dan diampuni-Nya dinyatakan dalam surah QS An-Nisa, 4:31. “Jika kamu menjauhkan dosa-dosa besar yang dilarang kamu melakukannya, Kami akan ampunkan kesalahan-kesalahan (dosa kecil) kamu, dan kami akan masukkan kamu ke tempat yang mulia (syurga)”.
   Orang-orang yang beriman yang mengetahui fakta ini berbuat dengan sangat hati-hati dengan memperhatikan batas-batas yang ditetapkan Allah dan mereka menghindari hal-hal yang dilarang. Jika mereka melakukan kesalahan kerana kelalaiannya, mereka segera berpaling kepada Allah, bertaubat dan memohon ampun.
      Allah memberitahu kita dalam Al-quran tentang hamba-hamba-Nya yang taubatnya akan diterima. Jika kita mengetahui perintah Allah, tetapi dengan sengaja kita melakukan dosa dan berkata “ tidak ada apa-apa,apa pun yang terjadi saya akan diampuni’. Perkataan ini benar-benar menunjukkan cara berfikir yang salah kerana Allah mengampuni perbuatan dosa hamba-hamba-Nya yang dilakukan kerana kealpaan dan ia segera bertaubat dan tidak berniat mengulanginya lagi QS An-Nisa, 4:17-18.
      Menjauhi perbuatan dosa dengan sungguh-sungguh sangatlah penting jika seseorang ingin perbuatan-perbuatan buruknya dihapuskan dan jika tidak menginginkan penyesalan pada hari pengadilan kelak. Dalam pada itu, seorang beriman yang melakukan suatu dosa, hendaknya secepatnya memohon ampun kepada Allah.


~ V Al-fatihah to Ku Azmiza :) Barakallah ~

Friday 13 January 2012

Allah Menjadi Wali Orang-Orang Beriman

“Katakanlah (Muhammad) , “Wahai Ahli Kitab ! Mengapa kamu menghalang-halangi orang-orang yang beriman dari jalan Allah, kamu menghendakinya (jalan Allah) bengkok, padahal kamu menyasikan ?” Dan Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan .” (QS Ali Imran , 3 : 99)

   Sepanjang hidup mereka, orang-orang beriman melakukan usaha yang sungguh-sungguh untuk berdakwahkan ajaran-ajaran Al-Quran di kalangan manusia dan mendakwahkan perintah Allah. Di sisi lain , di sepanjang sejarah, selalu saja ada sekelompok orang-orang kafir yang menentang orang-orang yang beriman dan Allah akan menolong orang-orang yang beriman. Orang-orang beriman yang berjuang dengan ikhlas di jalan Allah dapat semua ini setiap detik dalam kehidupan mereka, yakni Allah menjadikan urusan-urusan mereka dapat diselesaikan dengan mudah .
       Allah pun memberikan kepada mereka kejayaan dan kebahagiaan . Bahkan , dalam situasi yang sangat sulit , Dia memberikan kemudahan kepada orang-orang yang beriman . Ketika orang-orang yang lemah imannya berkeluh kesah , berputus asa , dan tidak melihat jalan keluar, Allah menurunkan bantuannya kepada orang-orang yang beriman dan memberikan kejayaan kepada mereka .

~ V Al-fatihah to Ku Azmiza :) Barakallah ~

Tuesday 10 January 2012

Beriman dengan penuh Kekayaan



“Wahai orang-orang yang beriman ! Jika kamu mentaati orang-orang yang kafir, niscaya mereka akan mengembalikan kamu ke belakang (murtad), maka kamu akan kembali menjadi orang yang rugi .” (QS Ali Imran , 3 : 149)
     Sebelum yang lain-lainya, orang perlu memiliki iman agar dapat memperoleh bimbingan kepada jalan yang lurus. Jika seseorang meyakini bahwa pemilik dan pencipta langit dan Bumi itu adalah Allah dan ia merasa yakin bahwa tujuan keberadaannya di dunia adalah untuk menjadi hamba Allah dan ia mencari redha Allah dalam seluruh kehidupannya , Allah akan membimbingnya ke jalan yang lurus .
    Beriman kepada Allah, Akhirat dan Al-quran haruslah merupakan iman yang teguh dan yakin. Meskipun sebahagian orang mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang beriman, tetapi mereka menyimpan keraguan. Ketika mereka berkumpul dengan orang-orang kafir dan berada di bawah pengaruh mereka, orang-orang seperti itu kemungkinan menampakkan kelemahan dan bersikap memusuhi terhadap Allah dan agama-Nya, Akan tetapi , orang-orang yang dibimbing Allah kepada jalan yang lurus memiliki iman yang teguh dan tidak tergoyahkan .
   “Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini bahwa (Al-Quran) itu benar dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan hati mereka tunduk kepada-Nya. Dan sungguh ,  Allah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.” (QS Al-Hajj , 22 : 54) .
~ V Al-fatihah to Ku Azmiza :) Barakallah ~

Sunday 8 January 2012

Menyembah dan Mengabdi kepada Allah Swt

      Satu kewajiban bagi orang beriman adalah menyembah Allah. Satu-satunya alasan keberadaan kita adalah menjadi hamba-Nya. Kehidupan yang tidak didasari alasan ini bererti menolak agama Allah dan menyebah selain Allah, yang akibatnya akan membuat seseorang masuk neraka .
       Dengan kata lain, kehidupan hanyalah alat bagi orang yang beriman. Dia harus menghargai setiap saat dalam hidupnya untuk dekat kepada Allah dan melaksanakan kehendak-Nya . Jika alat ini berubah menjadi tujuan yang dilakukan oleh orang-orang ingkar ia segera berada dalam bahaya besar. Orang-orang beriman hanya hidup untuk menyebah Allah . Allah menjelaskan hal ini dalam suran At-Taubah (9 : 111)
        Orang-orang beriman menjual jiwa dan hartanya kepada Allah dan tidak ada lagi hak baginya.  Seluruh hidupnya dibaktikan di jalan yang Allah perintahkan. Jika Allah mengurniai mereka , mereka diperintahkan berjihad dijalan-Nya , merka tidak merasa ragu sedikit pun , bahkan jika mereka mengetahui bahwa mereka sedang menuju kematian.

~ V Al-fatihah to Ku Azmiza :) Barakallah ~

Saturday 7 January 2012

Menjauhi Pembicaraan yang Sia-Sia


     Orang-orang beriman tidak tertarik pada pembicaraan dan hal yang sia-sia serta tidak berguna. Mereka tidak merasakan kepuasan pada hal-hal tersebut kerana yang demikian itu bernilai. Mereka terlibat dalam urusan dunia hanya jika ada keuntungan yang menambah kedekatan kepada Allah. Inilah sebabnya , orang-orang beriman digambarkan sebagai “orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.” (QS Al-Mu’minun , 23 : 3)
       Ayat di atas menekankan bahwa ketika seorang mukmin bersentuhan dengan perbuatan atau perkataan yang sia-sia , ia harus menghindar dan melakukan hal yang berguna bagi misi ketuhanan. Inilah sikap yang tepat dalam rangka menyenangkan Allah. Untuk itu , orang-orang yang beriman harus selalu waspada dan mengetahui apa yang mereka kerjakan. Tidaklah tepat bagi orang yang beriman berbantah-bantahan dengan orang yang bodoh dan pendek akal kecuali ada hal yang dapat diraih dalam rangka berdakwah. Al-Quran menjelaskan dalam surah Al-Qasas , 28 : 55 , Al-Furqan , 25 : 72 , Asy-Syarh , 94 : 7-8.

~ V Al-fatihah to Ku Azmiza :) Barakallah ~

Friday 6 January 2012

Zikir Jami'ah

Hadith yang diriwayatkan daripada Juwairiyah Ummul Mukminin RA, bahawa Nabi saw keluar daripada rumahnya pada awal pagi ketika hendak mengerjakan solat Subuh, sedangkan Juwairiah ketika itu berada di tempat solatnya. Kemudian Nabi saw pun balik selepas masuk waktu Dhuha, sedangkan Juwairiah masih lagi duduk di tempat solatnya. Maka Nabi saw bersabda:

"Apakah kamu masih lagi dalam keadaan sepertimana aku tinggalkan kamu tadi?" Jawab Juwairiah, "Ya!" Maka Nabi saw bersabda, "Semasa aku meninggalkan kamu tadi, aku telah mengucapkan empat kalimah sebanyak tiga kali. Jika ia ditimbang dengan apa yang kamu ucapkan semenjak awal hari tadi, nescaya sama pahalanya dengan apa yang telah kamu ucapkan semenjak tadi, iaitu :

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ, عَدَدَ خَلْقِهِ, وَرِضَا نَفْسِهِ, وَزِنَةَ عَرْشِهِ, وَمِدَادَ كَلِمَا تِهِ

"Maha Suci Allah dengan segala kepujianNya, sebanyak bilangan makhlukNya, sebanyak keredhaan ZatNya, seberat timbangan ArasyNya dan sebanyak tinta yang menulis kalimah-kalimahNya."


~ V Al-fatihah to Ku Azmiza :) Barakallah ~

Thursday 5 January 2012

Nasib Nasib

Buat kali pertama aku jd moody disebabkan seseorang kt opis petang td......lg 1 jam nak balik, boleh plak dia call bgtau yg aku tak boleh balik jam 5 sbb dia ada benda nak ckp ttg service di kaunter...dah tue, dia plak masih kt JPJ melaka, bru nk gerak balik opis...aku menunggu dgn sabar..sampai 5.30ptg, dia tetap x sampai lagi..angin sepoi aku mula nk naik...terus aku minta izin dr pegawai lain untuk solat asar...selesai solat, aku msk opis, tetap x smpai...ayah aku plak dah menunggu aku sejak jam 5pm...adeyh!


pegawai dah suh aku balik jam 5pm, tp dah dia kata ada hal nk ckp...jd aku pun tgu ler lg....sempat jg ler aku habiska matsurat sughra....jam 6 berapa minit ntah, dia pun sampai opis...aku tgu ler nk serah collection..pastu yg sorang plak kata, 'akak nk balik dh ke? akak marah ek? ayah akak marah ek?..aku diam je...pastu dia suh p tnye si lelaki tu dlu, apa yg dia nk ckp kan td dgn aku...aku p le kt si lelaki tu, blh plak die tnye " akak nk balik dh ke?...panas hati aku!...then,dia ckp, sy nk p solat zuhor dlu...apa kejadah dh 6 lebih nk solat zuhor...time keluar dr pagi smpai ptg td x nampak pintu Masjid ke untuk solat zuhor? hnya nampak pintu McD je ke??? sbb dia balik opis bawa makanan dr McD...betui2 bikin hati aku panas lg....terus ilang mood aku nk senyum....huhuhu.....


PASTU, bru le pegawai yg keluar dgn si lelaki tu ckp pd aku 'akak balik le dulu'..aku dgn malas nk bercakap pun kata 'tak apa le, dh kena tgu dia nk ckp apa'....dia pun ckp, ' tak apa, akak  balik je, sy ada..' dia x tau ke bkn main lame aku tgu..smpai sgla amalan aku x terbuat..bikin hati aku sakit..tibe2 rase menyampah dgn sikap si lelaki tue....aku keje bkn nk mati2 keje untuk dunia nie...dh aku kena dtg awai, nk balik jam 5pm pun susah...APALAH NASIB HARI NIE...!!!

Tuesday 3 January 2012

Rahsia Ujian bagi yang Lemah.


     Mereka yang cari ridha Allah pada masa-masa susah lebih utama dan unggul daripada mereka yang tidak berupaya apa pun. Pegangan erat kepada agama mereka dalam masa-masa susah seperti itu menyingkapkan kebesaran iman mereka. Sukar menilai ketulusan seseorang yang berkorban di masa-masa mudah. Menempatkan manusia ke dalam cubaan melalui kesukaran adalah cara Allah membezakan antara mereka yang bersunggguh-sungguh dan mereka yang pendusta.
    Cubaan Allah pada mukmin dengan kesukaran-kesukaran memiliki maksud lain. Telah mengalami kesukaran membuat seseorang menghargai lebih baik nilai sebuah nikmat dan membuatnya merasa lebih bersyukur. Ini kerana, kesukaran dan kesakitan mendewasakan jiwa manusia. Kesukaran-kesukaran di dunia ini membuat manusia mampu membuat perbandingan antara yang baik dan yang buruk, kelebihan dan kekurangan, kenyamanan dan keresahan.
    Hanya melalui pembandingan-pembandingan ini seorang manusia menghargai nilai nikmat lahiriah dan batiniah yang dirasakannya. Lebih penting lagi, kesukaran-kesukaran ini membuatnya mampu sungguh-sungguh mengerti bagaimana ia memerlukan Allah dan memahami kelemahannya di hadapan-Nya.


~ V Al-fatihah to Ku Azmiza :) Barakallah ~

Sunday 1 January 2012

Balasan Orang yang ridha kepada pemberian Allah.

dan sekiranya mereka benar-benar rida dengan apa yang diberikan kepada mereka oleh Allah dan rasulNya, dan berkata “ Cukuplah Allah bagi kami, Allah dan rasulNya akan memberikan kepada kami sebahagian kurnia-Nya. Sesungguhnya kami orang-orang yang berharap kepada Allah.” (QS Taubah, 9:59).

     Orang yang ridha adalah orang yang tidak akan lupa bahwa dia adalah bahagian dari takdir yang Allah telah tetapkan atasnya dan akan menjalani hidupnya dengan percaya dan berserah diri pada-Nya.

    Dengan demikian, dia akan tahu bahwa dia tidak perlu khuatir, sedih, takut, resah atau tertekan bila kesulitan mendatang. Dia akan menghadapinya dengan cara yang ditunjukkan dan diizinkan Allah SWT. Semua perkataan, keputusan, dan tindakannya menunjukkan bahwa dia hidup sesuai dengan sunnah yang merupakan kerangka pengalaman dari ajaran Al-Quran. Baik disaat sedang berjalan, menyatap hidangan, pergi ke sekolah, menuntut ilmu, bekerja, berolah raga, menonton television dan lain-lainnya, dia sedar bahwa dia bertanggungjawab menjalankan hidupnya sesuai dengan ridha Allah.

    Dia menyelesaikan semua urusan sesuai amanat yang di bawanya dengan sebaik-baiknya, sekaligus berfikir bagaimana meraih ridha Allah dalam urusan yang dikerjakannya.

     Dia tidak pernah bertindak dengan cara yang tidak diperkenankan oleh Al-Quran dan berlawanan dengan sunah.


~ V Al-fatihah to Ku Azmiza :) Barakallah ~