بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم

Berkongsi segala ilmu dengan harapan agar dapat bersama memperjuangkan cita-cita murni sebagai masyarakat yang bermaruah dan beretika selaras dengan ajaran ISLAM.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Saturday 7 January 2012

Menjauhi Pembicaraan yang Sia-Sia


     Orang-orang beriman tidak tertarik pada pembicaraan dan hal yang sia-sia serta tidak berguna. Mereka tidak merasakan kepuasan pada hal-hal tersebut kerana yang demikian itu bernilai. Mereka terlibat dalam urusan dunia hanya jika ada keuntungan yang menambah kedekatan kepada Allah. Inilah sebabnya , orang-orang beriman digambarkan sebagai “orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.” (QS Al-Mu’minun , 23 : 3)
       Ayat di atas menekankan bahwa ketika seorang mukmin bersentuhan dengan perbuatan atau perkataan yang sia-sia , ia harus menghindar dan melakukan hal yang berguna bagi misi ketuhanan. Inilah sikap yang tepat dalam rangka menyenangkan Allah. Untuk itu , orang-orang yang beriman harus selalu waspada dan mengetahui apa yang mereka kerjakan. Tidaklah tepat bagi orang yang beriman berbantah-bantahan dengan orang yang bodoh dan pendek akal kecuali ada hal yang dapat diraih dalam rangka berdakwah. Al-Quran menjelaskan dalam surah Al-Qasas , 28 : 55 , Al-Furqan , 25 : 72 , Asy-Syarh , 94 : 7-8.

~ V Al-fatihah to Ku Azmiza :) Barakallah ~