بِسْمِ-اللهِ-الرَّحْمنِ-الرَّحِيم

Berkongsi segala ilmu dengan harapan agar dapat bersama memperjuangkan cita-cita murni sebagai masyarakat yang bermaruah dan beretika selaras dengan ajaran ISLAM.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Thursday 19 January 2012

Kurnia Allah adalah Titipan , dan Akan Dipertanggungjawabkan


     Allah memberikan kepemilikan kepada manusia sebagai “titipan” sementara di dunia. Titipan ini akan berakhir dan ketika tiba hari perhitungan, setiap orang akan diminta pertanggungjawabannya.
    Pada hari perhitungan, setiap orang akan bertanya tentang maksud dan tujuannya menggunakan “titipan” ini. Mereka yang menyangka dirinya sebagai pemilik atas titipan dan menentang para utusan seperti dalam QS Hud : 87, "Mereka berkata: "Wahai Syuaib! Adakah sembahyangmu (yang banyak itu) menyuruhmu perintahkan kami supaya meninggalkan apa yang disembah oleh datuk nenek kami, atau supaya kami lakukannya apa yang kami suka melakukannya dalam menguruskan harta kami? Sesungguhnya engkau (wahai Syuaib) adalah orang yang penyabar, lagi bijak berakal (maka bagaimana pula engkau menyuruh kami melakukan perkara yang bertentangan dengan kebiasaan kami)?" mereka layak menerima hukuman.  
      Al-Quran mengambarkannya dalam QS Ali Imran , 3 : 180 "Dan jangan sekali-kali orang-orang yang bakhil dengan harta benda yang telah dikurniakan Allah kepada mereka dari kemurahanNya - menyangka bahawa keadaan bakhilnya itu baik bagi mereka. Bahkan ia adalah buruk bagi mereka. Mereka akan dikalongkan (diseksa) dengan apa yang mereka bakhilkan itu pada hari kiamat kelak. Dan bagi Allah jualah hak milik segala warisan (isi) langit dan bumi. Dan (ingatlah), Allah Maha Mengetahui dengan mendalam akan segala yang kamu kerjakan. (mukjizat) yang nyata dan dengan (korban) yang katakan, maka membunuh mereka, jika kamu orang-orang yang benar (dalam apa yang kamu dakwakan itu)?".
      Seperti yang dijelaskan dalam Al-Quran , semua anugerah atas kebaikan-Nya , harus digunakan tanpa “kebakhilan”. Kerananya , daripada mencuba memiliki dan mempertahankan kepemilikan ini, sebaiknya seseorang menggunakannya di jalan Allah, ini bererti orang-orang beriman dapat mengunakan harta dalam jumlah yang dibutuhkan untuk biayai hidupnya dan kemudian bersedekah “yang lebih dari keperluan”.
~ V Al-fatihah to Ku Azmiza :) Barakallah ~

No comments: