Tabarakallah yg
telah menganugerahkan kasih sayang kepada makhluk-makhlukNYA..kasih sayang itu
hanyalah untuk memperindahkan seseorang dan tiada le kasih sayang terlepas dr
diri seseorang melainkan ia akan menghinakan orang itu.
Kenapa? Kalo
keupayaan kita nak menyayangi orang lain takde, maka itulah titik dr segala
bencana…sebabnya kasih sayang Allah Taala hanya akan diberikan kpd orang-orang
yg masih hidup kasih sayang di hatinya.
Dapat dilihat
hari nie banyak sgt cerita2 mengenainya tiada kasih sayang..sbg contoh kes
pembuangan bayi, anak kelar leher ayahnya, pembunuhan n macam-macam lg la..ini
menunjukkan kekejian demi kekejian, kekejaman demi kekejaman yg menjadi lambang
kehinaan martabat manusia…hal ini terjadi kerana telah terangkatnya kurnia kasih
sayang Allah yg ditanamkn di dalam hatinya.
Oleh itu, kita
kena la berusaha agar hati nurani kita nie hidup…Rasulullah SAW dalam hal ini
bersabda, "ALLAH SWT mempunyai seratus rahmat (kasih sayang), dan
menurunkan satu rahmat (dari seratus rahmat) kepada jin, manusia, binatang, dan
haiwan melata. Dengan rahmat itu mereka saling berbelas-kasih dan berkasih
sayang, dan dengannya pula binatang-binatang buas menyayangi anak-anaknya. Dan
(ALLAH SWT) menangguhkan 99 bagian rahmat itu sebagai kasih sayang-Nya pada
hari kiamat nanti." (H.R. Muslim).
Walau hanya satu
rahmat-Nya yang diturunkan ke bumi, namun bagi seluruh makhluk sungguh luar
biasa dahsyatnya. Sebabnya, kalo kita merindukan kasih sayang, perhatian, dan
perlindungan ALLAH SWT, tanyakanlah kembali pada diri kita, sejauhmanakah kita
menghidupkan kalbu untuk saling berkasih sayang bersama makhluk lain?!
Kasih sayang
diibaratkan pancaran sinar matahari di pagi hari, dari dulu sampai sekarang ia
terus-menerus memancarkan sinarnya tanpa henti, dan sama pula, matahari tidak
mengharap sedikit pun sang cahaya yang telah terpancar kembali pada dirinya.
Seharusnya seperti itulah sumber kasih sayang di kalbu kita, ia benar-benar
melimpah terus tidak pernah ada habisnya.
Tak salahnya
kepekaan kita menyayangi orang lain, tapi kita kawalinya dgn menyayangi diri
kita dulu. Mulailah dengan menghadapkan tubuh ini ke cermin seraya
bertanya-tanya:
Apakah wajah
indah ini akan bercahaya di akhirat nanti, atau justru sebaliknya, wajah ini
akan gosong terbakar nyala api jahannam?
Tataplah
hitamnya mata kita, apakah mata ini, mata yg dpt menatap ALLAH, menatap
Rasulullah SAW, menatap para kekasih ALLAH di syurga kelak, atau malah akan
terburai sebab kemaksiatan yg pernah dilakukannya?
Bibir kita,
apakah ia akan bisa tersenyum gembira di syurga sana atau malah bibir yang lidahnya akan
menjulur tercabik-cabik?!
Perhatikan pula
tubuh tegap kita, apakah ia akan penuh cahaya di syurga sana, sehingga layak
berdampingan dengan si pemiliki tubuh mulia, Rasulullah SAW, atau tubuh ini
malah akan membara, menjadi bahan bakar bersama hangusnya batu-batu di kerak
neraka jahannam?
Ketika memandang
kaki, tanyakanlah apakah ia senantiasa melangkah di jalan ALLAH sehingga berhak
menginjakkannya di syurga kelak, atau malah akan dirobek-robek pisau berduri.
Bersihnya kulit
kita, renungkanlah apakah ia akan menjadi indah bercahaya ataukah akan hitam
legam karena gosong dijilat lidah api jahannam?
Jangan pula
meremehkan makhluk ciptaan ALLAH, sebab tidaklah ALLAH menciptakan makhluk-Nya
dengan sia-sia. Semua yang ALLAH ciptakan syarat dengan ilmu, hikmah, dan
ladang amal. Semua yang bergerak, yang terlihat, yang terdengar, dan apa je kurnia
dari ALLAH Azza wa Jalla adalah jalan bagi kita untuk bertafakur kalo hati ini
mampu merasainya dengan penuh kasih sayang.
SAYANGKAH AKU ???
~ Credit to my Sifu :) Barakallah ~
No comments:
Post a Comment